Demi Muluskan CPO, Indonesia Bakal Kompromi dengan India

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 12 Juli 2019 22:15 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri) bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, memberikan keterangan kepada awak media seusai melakukan pertemuan, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, 22 Agustus 2017. Pemerintah Indonesia berencana membeli 11 pesawat Sukhoi Su-35 Rusia, nilainya mencapai 1,14 dolar AS dengan kesepakatan kerjasama imbal dagang (counter trade) dari produk komoditas karet, kopi, teh, dan minyak sawit (CPO), sehingga memberikan nilai ekspor ke Rusia bagi Indonesia sebesar 50 persen atau senilai 570 juta dolar AS dari nilai pembelian. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia siap-siap kompromi dengan mengakomodasi permintaan India di sektor perdagangan bilateral. Jalan ini ditempuh untuk memuluskan akses pasar minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia di negara tersebut.

Baca: Sawit Dilarang, Luhut: RI dan Malaysia Kirim Surat ke Uni Eropa

Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Perkeretaapian India Piyush Goyal pada Selasa lalu, Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita kembali menyampaikan permintaan agar minyak kelapa sawit dari Indonesia mendapatkan perlakuan tarif yang sama dengan produk serupa dari Malaysia di India.

“Kita perlu mempertimbangkan permintaan India agar minyak kelapa sawit Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil di India. Ini perlu dilihat secara makro, tidak bisa terlalu sektoral, karena neraca perdagangan kita dengan India selalu surplus dan tahun lalu mencapai USD 8,7 miliar," ujar Enggar, dalam keterangan resminya, Jumat (12/7/2019).

Menurut Enggar, Indonesia perlu memberi kesempatan yang adil kepada India, dan optimis bahwa negara itu tetap sulit mencatatkan surplus dengan Indonesia. "Sepanjang ekspor minyak kelapa sawit kita ke India tidak dihadapkan pada hambatan tarif maupun nontarif," katanya.

Sejauh ini, bea masuk produk turunan CPO Indonesia ke India lebih tinggi dari Malaysia. Sebab, Negeri Jiran memiliki FTA bilateral dengan India sementara Indonesia tidak.

Baca: Jokowi Bahas CPO Hingga Rakhine State dengan PM Thailand

Enggar mengklaim permintaan RI tersebut ditanggapi serius oleh Menteri Perdagangan India. Namun, dalam pertemuan itu India juga meminta perhatian Mendag Enggar atas berbagai kesulitan yang dihadapi eksportir India untuk memasuki pasar Indonesia, yang menurutnya patut diduga tidak sejalan dengan komitmen Indonesia di WTO maupun dalam Asean – India FTA.

Adapun berdasarkan data BPS, total perdagangan Indonesia dan India periode 2018 tercatat US$18,75miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke India sebesar US$13,72 miliar dan impor sebesar US$5,01 miliar. Hal itu membuat Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangam sebesar US$ 8,7 miliar.

Ikuti berita lain tentang ekspor CPO di Tempo.co

BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

3 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

3 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

4 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

4 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya