Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, menguat seiring sinyal "dovish" atau kebijakan moneter longgar oleh bank sentral AS The Federal Reserve.
Pada pukul 10.50 WIB, rupiah menguat 67 poin atau 0,47 persen menjadi Rp 14.065 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.132 per dolar AS.
"Penguatan rupiah pagi ini karena 'impact' testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell tadi malam," kata analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019.
Powell menegaskan bahwa Fed akan bertindak sebagaimana mestinya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi AS. Ketidakpastian perdagangan dan kekhawatiran seputar ekonomi global terus membebani prospek ekonomi AS. Pertumbuhan ekonomi AS tampak melambat di kuartal kedua tahun ini.
Pertumbuhan investasi bisnis yang melambat mencerminkan kekhawatiran seputar ketegangan perdagangan dan pertumbuhan global yang lambat.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini, menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp 14.189 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.152 per dolar AS.