Perhutani Inisiasi Biomassa, Dirut: Bisa Jadi Lumbung Devisa Baru

Selasa, 9 Juli 2019 18:40 WIB

Kaliandra. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta -Perum Perhutani sedang menyiapkan penanaman pohon Kaliandra Merah dan Gamal seluas 120 ribu hektare sebagai bahan baku biomassa, untuk rencana lima tahun ke depan. Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna mengungkapkan potensi dari ekspor biomassa bisa menjadi pemasukan devisa negara yang sangat besar.

BACA: Perhutani Parengan Jadi Contoh Pengembangbiakan Rusa

"Pada tahun 2021 diharapkan sudah bisa menghasilkan devisa US$ 43 juta dan terus meningkat. Lalu pada tahun 2025 dapat menghasilkan devisa sebanyak 247 juta USD," kata Denaldy di Jakarta Pusat, Selasa, 9 Juli 2019.

Denaldy menjelaskan untuk Asia Tenggara, Biomassa masih dipimpin oleh Vietnam. Namun Denaldy mengatakan potensinya masih sangat tinggi karena permintaan dari pasar luar negeri terutama dari Korea dan Jepang.

"Untuk Korea, mereka berkomitmen untuk mengganti semua energi dengan biomassa karena ramah lingkungan. Lalu di Jepang mereka memberikan insentif khusus kepada penjual listrik yang menggunakan biomassa," ungkap Denaldy.

Advertising
Advertising

BACA: 22 Ribu Hektar Lahan Perhutani di Bogor Masih Sengketa

Perhutani mengungkapkan, untuk biaya penanaman tanaman bahan baku pelet kayu yang digunakan sebagai biomassa dibutuhkan Rp 6,5 juta untuk per hektarenya. Jadi untuk 120 hektare lahan yang ditanami bahan baku biomassa mencapai Rp 7,8 miliar.

Untuk desain pola tanam, Denaldy menjelaskan, mereka akan menggabungkan antara tanaman biomassa dan tanaman pertanian akan memberikan akses kepada masyarakat sekitar hutan untuk bercocok tanam seperti, jagung dan kacang tanah.

"Komposisi luas untuk tanaman biomassa adalah 70 persen sedangkan luas untuk tanaman pertanian masyarakat adalah 30 persen dari total luas penanaman," ujar Denaldy.

Pengembangan tanaman biomassa juga akan menyerap tenaga kena masyarakat sekitar hutan dalam kegiatan pembuatan persemaian, tanaman, pemeliharaan. dan pemanenan, diperkirakan nilai nya akan mencapai Rp 940 miliar pada 2025.

Di samping itu, tanaman biomassa juga dapat menghasilkan hijauan makanan ternak, sumber pakan lebah madu sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan.

Perhutani juga akan memberikan bagi hasil produksi atas partisipasi petani dan Lembaga Masyarakat Desa Huta atau LMDH dalam pengelolaan tanaman biomassa, kurang lebih senilai 102 Milyar Rp pada tahun 2025.

EKO WAHYUDI | MARTHA WARTA

Berita terkait

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

7 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

7 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

AMPHI Mendemo Kemenkeu soal 7 Perusahaan yang Tak Patuhi Aturan Parkir Devisa HasiL Ekspor

1 Maret 2024

AMPHI Mendemo Kemenkeu soal 7 Perusahaan yang Tak Patuhi Aturan Parkir Devisa HasiL Ekspor

AMPHI mendemo Kantor Kemenkeu soal tujuh perusahaan yang dinyatakan tidak mematuhi ketentuan parkir dolar hasil ekspor. Ada tiga tuntutan dalam demo ini.

Baca Selengkapnya

Butuh Biomassa untuk PLTU, PLN Tanam 50 Ribu Bibit Pohon di Gunungkidul

23 Februari 2024

Butuh Biomassa untuk PLTU, PLN Tanam 50 Ribu Bibit Pohon di Gunungkidul

Penanaman pohon indigofera oleh PLN menjadi bagian dari program ekonomi hijau di level desa, juga untuk memasok biomassa PLTU.

Baca Selengkapnya

BI Catat Cadangan Devisa RI Capai Rp 2.273 Triliun

8 Januari 2024

BI Catat Cadangan Devisa RI Capai Rp 2.273 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa RI mencapai Rp 2.273 triliun.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Desak Hakim PT Surabaya Bebaskan 3 Rekan Mereka yang Dikriminalisasi

13 Desember 2023

Petani Desa Pakel Banyuwangi Desak Hakim PT Surabaya Bebaskan 3 Rekan Mereka yang Dikriminalisasi

Ratusan petani Desa Pakel, Banyuwangi, berunjuk rasa di depan Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya di Jalan Sumatera, Surabaya, Rabu, 13 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora

1 Desember 2023

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Pertengahan 2026 Siap Operasional

Baca Selengkapnya

Menparekraf Sandiaga: Devisa Pariwisata Sudah Mencapai USD 6 Miliar Lebih

16 November 2023

Menparekraf Sandiaga: Devisa Pariwisata Sudah Mencapai USD 6 Miliar Lebih

Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, nilai devisa pariwisata pada triwulan III tahun 2023 sudah melampaui target.

Baca Selengkapnya