Faktor Penyebab Pertumbuhan Industri Kreatif di Yogya Tinggi

Jumat, 5 Juli 2019 20:01 WIB

Geliat Industri Kreatif

TEMPO.CO, Jakarta -Pertumbuhan industri kreatif di DIY diklaim semakin pesat dalam satu dekade terakhir. Melimpahnya sumber daya manusia atau SDM terdidik, banyaknya sarana pendidikan khususnya perguruan tinggi, serta berbagai komunitas kreatif di DIY dinilai menjadi pendorong industri kreatif nyaman berkembang di Yogyakarta.

BACA: May Day, Awak Media dan Industri Kreatif Waspadai Ekonomi Digital

Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Paku Alam X mengatakan saat ini pemerintah DIY mencatat terdapat lebih dari 172 ribu pelaku ekonomi kreatif yang tumbuh di DIY.

Dari jumlah itu, lima subsektor terbesarnya bergerak di usaha kuliner, kriya, fashion, penerbitan, dan fotografi. Subsektor kuliner ada sekitar 106 ribu unit usaha, lalu bidang kriya ada 36 ribu usaha, fashion 23 ribu usaha, penerbitan 3 ribu usaha, dan fotografi sekitar seribu usaha ditambah banyaknya industri kreatif digital.

BACA: Budi Karya: Industri Kreatif RI Bisa Kalahkan Negara Maju

Advertising
Advertising

“Biaya hidup di Yogya relatif murah dan infrastruktur yang dibutuhkan tersedia juga menjadikan Yogya ramah untuk usaha rintisan tumbuh cepat," ujar Paku Alam usai bertemu Komisi X DPR RI dalam pembahasan terkait Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Ekonomi Kreatif di Dalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta 5 Juli 2019.

Paku Alam menambahkan lebih dari 524 ribu usaha mikro kecil menengah di DIY dapat mendominasi persentase 98,4% pertumbuhan ekonomi di DIY.

Fokus yang dikembangkan meliputi tiga subsektor ekonomi kreatif unggulan seperti film, animasi dan video, kerajinan tangan unik misalnya kriya bamboo, serta seni pertunjukan.

Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto mengatakan DPR RI kini tengah menyiapkan RUU Ekonomi Kreatif. RUU ini sedang dalam proses pembahasan tingkat satu bersama Kementrian Perdagangan RI, Kemendikbud RI, Kemenpar RI, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kemenpan RB RI, dan Kemenhumham RI.

“Kami ingin mendapatkan data dan masukan terkait okok-pokok substansi terkait RUU itu mana yang perlu dan tidak. Sekaligus juga melihat perkembangan industri kreatif saat ini dan masa depan,” ujar Djoko.

Djoko mengatakan bidang ekonomi kreatif menjadi bidang yang memerlukan penanganan secara komprehensif. Untuk itu draft RUU mengenai Ekonomi Kreatif yang telah disusun dan diajukan, perlu dibahas dengan berbagai pihak.

Baca berita tentang Industri Kreatif lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

16 hari lalu

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

16 hari lalu

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

34 hari lalu

Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

Yogyakarta memiliki empat jalur yang utama sedangkan jalur alternatif ada tujuh, bisa digunakan pemudik saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

40 hari lalu

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

Sejumlah restoran serta kedai kopi di Jakarta dan sekitarnya menyuguhkan tema ala Yogyakarta untuk nostalgia. Menu mirip kuliner di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

56 hari lalu

Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

11 Februari 2024

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

Kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan pasutri pengusaha kos eksklusif D'Paragon itu ditangani dua kepolisian daerah berbeda.

Baca Selengkapnya