Idul Adha, Dinas Kesehatan DIY Monitoring Kesehatan Ternak

Selasa, 2 Juli 2019 15:09 WIB

Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Kesehatan DIY kian intens melakukan monitoring terhadap kesehatan ternak untuk persiapan hari raya Idul Adha. Monitoring dan pengawasan fokus dilakukan DIY mengingat daerah seperti Kabupaten Gunung Kidul selama ini turut menjadi jalur mobilisasi ternak dari luar daerah termasuk dari daerah endemis seperti Boyolali, Sragen, Pacitan dan Wonogiri.

BACA: Ratusan Kilogram Limbah Hewan Kurban Dibuang ke Kali Cipinang

"Tindak surveilans ternak harus dilaksanakan dengan baik termasuk untuk mengetahui kemungkinan dampak penyakit tersebut terhadap manusia, hal ini harus dilakukan di daerah perbatasan," Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan DIY Trisno Agung Wibowo dalam keterangannya saat sosilisasi Pemilihan dan Penanganan Daging Kurban Menjelang Idhul Adha Tahun 1440 H/2019 M di Gunung Kidul Yogyakarta, Senin 1 Juli 2019.

Berkaca dari kasus di wilayah Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo Gunungkidul saat ditemukan sapi mati mendadak yang diduga karena antraks medio Mei 2019 lalu.

BACA: Rayakan Idul Adha di India, Rumah Shah Rukh Khan Diburu Penggemar

Advertising
Advertising

Hasil yang diperoleh setelah penelitian laboratorium kasus Bejiharjo itu dinyatakan negatif penularannya bagi manusia. Meski demikian, ujar Agung, kasus itu harus diamati sampai 120 hari ke depan.

Agung menuturkan untuk langkah antisipasi terjadinya penularan, apabila masyarakat hendak menyembelih sapi untuk kurban harus memiliki surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Surat SKKH ini dikeluarkan oleh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) atau Dinas Peternakan setempat.

Selain itu surat SKKH bisa juga diperoleh melalui laboratorium yang menangani bidang itu demi memasatikan kesehatan dan keamanan hewan tersebut.

Soal potensi terjadi penularan kasus antraks dari manusia ke manusia, Agung menuturkan penularan seperti itu tidak akan terjadi. Tetapi penularan dari hewan ke manusia bisa terjadi.

Mengingat penyakit antraks ini sangat cepat dampaknya, maka apabila ada kasus bergejala positif harus segera ditangani dan di screening. Seperti yang telah dilakukan di Desa Bejiharjo hasilnya diketahui tidak ditemukan penularan antraks dari hewan ke manusia.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Gunung Kidul Asman Latif dalam forum itu mengungkapkan Gunung Kidul menjadi salah satu wilayah penyedia hewan kurban baik di DIY maupun luar daerah seperti Jakarta.

"Ternak-ternak yang keluar dari Gunung Kidul kami pastikan bebas antraks serta dibuktikan melalui SKKH," ujarnya.

Hewan yang keluar dari Gunung Kidul ditandai dengan SKKH bebas antraks, artinya setiap binatang yang keluar sebelum keluar dari pasar diperiksa ketat. Dengan cara mengambil sampel darahnya, lalu diuji di laboratorium. Sehingga SKKH hanya bisa dikeluarkan apabila ternak itu betul-betul sehat.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Gunung Kidul menuturkan tidak perlu khawatir mencari ternak sapi kurban di Gunung Kidul. Menurutnya akan lebih aman jika mencari ternak sapi itu tidak ke kandang individu atau perorangan. Melainkan di pasar-pasar hewan. Sebab dari pasar, pihaknya bisa mengawasi kepastian bahwa hewan yang akan dibeli tersebut memiliki SKKH.

Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Kidul hingga awal Juli 2019 ini, pasca kasus dugaan antraks mencuat Mei 2019, telah mengaktifkan kembali check point satu persatu hewan-hewan di dua pasar hewan Gunung Kidul yaitu Pasar Hewan Sihono di Playen dan Pasar Hewan Ngebrak di Semanu Gunung Kidul.

Sedangkan untuk wilayah yang dinyatakan zona merah yang diduga menjadi wilayah berkembangnya antraks di Gunungkidul yaitu Dusun Grogol 1-6, untuk sementara pemerintah masih belum mengijinkan ternak keluar wilayah itu sebelum pemeriksaan untuk mengantisipasi potensi berkembangbiaknya spora Zoonosi Antraks lebih luas di Gunungkidul.

Meskipun Gunung Kidul sendiri bukan sebagai wilayah endemis antraks dan sekarang telah dilakukan vaksinasi di zona merah tersebut.

Untuk persiapan Idul Adha ini, Dinas Pertanian Gunung Kidul melalui puskewan di tiap wilayah yang membawahi Pasar Hewan Sihono dan Semanu menerjunkan petugasnya setiap hari pasaran untuk memantau hewan kurban yang akan dikirim keluar daerah.

Dari data yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Kidul ketersediaan ternak/hewan kurban sampai awal Juli ini sebanyak 152.663 ekor sapi jantan. Sebagai gambaran, pada Idul Adha tahun 2018 lalu jumlah sapi yang dipotong ada sebanyak 18.701 ekor.


Berita terkait

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

21 hari lalu

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

33 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Pertamina: Stok dan Penyaluran LPG 3 Kg di Jawa Timur Aman

27 Juli 2023

Pertamina: Stok dan Penyaluran LPG 3 Kg di Jawa Timur Aman

Pertamina memastikan penyaluran dan stok LPG 3 kg di Jawa Timur dalam keadaan aman atau mencukupi kebutuhan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Bos Pertamina Singgung Dampak Hari Libur

25 Juli 2023

Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Bos Pertamina Singgung Dampak Hari Libur

Dirut Pertamina Nicke Widyawati, buka suara soal isu kelangkaan LPG 3 kg bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Survei BI: Optimisme Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Semakin Tinggi

16 Juli 2023

Survei BI: Optimisme Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Semakin Tinggi

Survei konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menunjukkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

9 Juli 2023

Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

Antraks biasanya ditemukan pada hewan ternak dan dapat ditularkan ke manusia.

Baca Selengkapnya

Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

9 Juli 2023

Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

Antraks menjadi suatu kondisi yang masih kerap terjadi di seluruh negara berkembang.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

6 Juli 2023

Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

Tiga warga di Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, meninggal akibat penyakit antraks yang ditularkan dari hewan ternak. Begini faktanya.

Baca Selengkapnya

Libur Idul Adha, Bandara Yogyakarta Catat Lonjakan Penumpang 59 Persen

6 Juli 2023

Libur Idul Adha, Bandara Yogyakarta Catat Lonjakan Penumpang 59 Persen

Bandara Yogyakarta mencatat adanya lonjakan penumpang sebesar 59 persen atau 96.304 orang saat libur Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sapi asal Bima NTB Menjerit, Ribuan Sapi Kurban Tak Laku Dilarang Dibawa Pulang

5 Juli 2023

Pedagang Sapi asal Bima NTB Menjerit, Ribuan Sapi Kurban Tak Laku Dilarang Dibawa Pulang

Para pedagang sapi asal Bima NTB menjerit gara-gara ribuan sapi untuk Idul Adha lalu tak terjual. Dilarang dibawa pulang ke NTB.

Baca Selengkapnya