Pemerintah Tegur Peritel Modern Jual Gula Rafinasi
Reporter
Editor
Kamis, 24 April 2008 18:06 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Perdagangan memberikan peringatan satu peritel modern yang terbukti menjual gula rafinasi. Salah satu peritel besar ini menjual gula rafinasi dalam program diskon. "Peritel modern itu diminta untuk segera menarik gula rafinasi dan menghentikan program diskon dengan menawarkan produk sensitif," kata Direktur Bina Pasar dan Distribusi Departemen Perdagangan Gunaryo, Kamis (24/4). Produk gula dan telur, kata Gunaryo, merupakan produk sensitif yang tak bisa diikutsertakan dalam program diskon dengan cara menjual dibawah harga pasar. Bisa mengganggu tingkat harga di pasar tradisional, ujarnya. Namun, dia menolak menjelaskan lebih jauh tentang peritel besar tersebut. Sebelumnya, peringatan diberikan kepada produsen gula rafinasi. Menurut Gunaryo, apabila peritel modern masih membandel, pemerintah akan memberikan teguran yang lebih keras. "Soal sanksi akan kami pikirkan," katanya. Larangan peredaran gula rafinasi di tingkat pengecer diatur dalam Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 527 Tahun 2004. Belakangan ini petani gula tebu resah dengan peredaran gula rafinasi yang semakin meningkat di tingkat eceran. Demonstrasi dari para petani tebu marak dibeberapa darah yang menilai Peredaran gula rafinasi akan mengancam keberlangsungan gula tebu. Dinas-dinas perdagangan di daerah pun melakukan aksi razia gula rafinasi di tingkat eceran. Gunaryo mengatakan, pemerintah masih melakukan kajian kebijakan terkait peredaran gula rafinasi. Termasuk diantaranya usulan kenaikan beamasuk gula mentah atau raw sugar dan gula rafinasi impor. Usulan ini disampaikan Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI). "Usulan ini akan kami pertimbangkan," ujarnya. AGRI mengusulkan kenaikan bea masuk gula mentah 30 persen dari Rp 550 per kilogram menjadi Rp 715 per kilogram. Sementara itu gula rafinasi impor naik 50 persen dari Rp 790 per kilogram menjad Rp 1.185 per kilogram. Kenaikan beamasuk untuk mempertegas perbedaan harga antara gula tebu dan gula rafinasi. (Koran Tempo, 22 April 2008). YULIAWATI
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
16 Oktober 2023
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.