Harga Ayam Anjlok, Kementan Tuding Broker dan Distributor

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 29 Juni 2019 14:03 WIB

Peternak memberi makan ayam petelur di peternakan ayam kawasan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat, 28 Juni 2019. Kementerian Pertanian (Kementan) meminta perusahaan pembibitan ayam untuk memangkas bibit ayam (Day Old Chick Final Stock) ras pedaging, untuk mengatasi kelebihan pasokan di pasar yang menyebabkan harga ayam hidup anjlok di tingkat peternak. ANTARA/Yulius Satria Wijaya/ama.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menduga bahwa anjloknya harga ayam di sejumlah daerah disebabkan ulah pihak tertentu. Ia meyakini, jika ada disparitas harga yang jauh antara harga di peternak dan di pasaran, maka pasti ada yang mengaturnya.

BACA: Harga Ayam Anjlok, Pengusaha Diminta Optimalkan Cold Storage

“Entah itu oleh broker atau distributor,” kata Ketut saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2019. Untuk itulah, kata Ketut, para broker dan distributor ini harus tercatat dan terdaftar dengan baik di kementerian agar tak ada lagi ulah seperti ini.

Pekan ini, harga ayam di sejumlah daerah dilaporkan anjlok hingga di bawah harga pokok produksinya. Hal ini memicu protes luas dari pedagang dan peternak.

Salah satu bentuk protes yaitu dengan aksi membagikan ribuan ayam hidup secara gratis di berbagai daerah berlangsung hari ini, Rabu, 26 Juni 2019. Antara lain di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Advertising
Advertising

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional, Sugeng Wahyudi mengatakan kelebihan pasokan anak ayam dan permintaan yang tetap, membuat harga ayam hidup anjlok. Dia melihat anjloknya harga tidak hanya terjadi di Jawa, namun juga di Kalimantan. "Di Jawa sudah merata, semua mengalami hal yang sama saat ini. Bahkan di Kalimantan juga harganya jelek," kata Sugeng saat dihubungi, Rabu, 26 Juni 2019.

Kementerian Perdagangan sebelumnya juga telah menyatakan bahwa anjloknya harga ayam saat ini disebabkan oleh kelebihan pasokan.

BACA: Langkah Peternak Yogya Setelah Bagikan Ribuan Ayam Gratis

Menanggapi hal ini, Ketut sepakat dan ikut mendukung sejumlah pernyataan dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Di antaranya yaitu kurang cerdasnya para integrator menghitung produksi dan kapasitas di pasar. “Itu saya sampaikan ke integrator,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko belum memberi tanggapan yang diajukan Tempo terkait pernyataan Ketut tentang penyebab anjloknya harga ayam tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa produksi ayam DOC kelebihan pasokan sehingga ayam berlebih. “Melebihi serapan ayam,” kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

1 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

11 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

17 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

20 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

1 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran: Pompanisasi Perkuat Perekonomian Desa

1 hari lalu

Mentan Amran: Pompanisasi Perkuat Perekonomian Desa

Pemasangan pompa wajib dilakukan agar petani bisa melakukan produksi hingga 3 kali dalam setahun

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

1 hari lalu

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Semua pihak diminta berkontribusi pada merah putih di sektor pangan, termasuk para wartawan

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

1 hari lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

2 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya