Kembangkan Bisnis Perawatan Pesawat, Lion Air Cari Investor
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Sabtu, 29 Juni 2019 13:17 WIB
TEMPO.CO, Batam - Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, menuturkan bahwa pihaknya tengah berfokus mengembangkan bisnis maintenance, repair, and overhaul (MRO) dari anak usahanya. Lion ingin mengembangkan anak usahanya Batam Aero Technic (BAT) dengan investasi sebesar Rp10 triliun.
Baca: Lion Air Ancang-ancang Tuntut Boeing, Asal...
Lini bisnis ini akan dikembangkan di kawasan Bandara Hang Nadiem, Batam, dengan memanfaatkan 30 hektare lahan. "Ini jadi Rp10 triliun dengan peralatannya, karena peralatannya mahal. (Kalau) semua selesai ini bisa Rp10 triliun cuma US$1 miliar," ujar Edward, saat bertemu Bisnis di fasilitas MRO milik BAT di Batam, Kamis 28 Juni 2019.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi senilai Rp 10 triliun itu, Edward mengatakan akan mencari investor dari luar dan juga pinjaman bank. Dana dengan jumlah besar tersebut akan dikumpulkan dari bank-bank mitra dan melalui kerja sama dengan pabrikan suku cadang.
"Kami cari dana dari luar negeri, cari dana dari airlines luar merangkap pasien bisa juga, banyak kemungkinannya. Bisa dari bank, bisa terbitkan obligasi, atau IPO, tapi BAT belum harus, kita baru beroperasi 4 tahun." Edward menjelaskan.
Menurut dia, dalam waktu satu tahun ke depan akan ada pembangunan hanggar tahap tiga. Setelah hanggar dibangun, BAT pun sudah dapat menampung pesawat dari maskapai lain.
Baca: Lion Air Bantah Isu Menanggung Utang Rp 614 Triliun
Edward mengklaim, saat ini sudah banyak maskapai internasional yang bertanya untuk memperbaiki dan merawat pesawatnya di fasilitas yang dekat dengan Singapura dan Malaysia tersebut. "Kalau sudah bangun hanggar lagi bisa main ada prospek yang bisa ditawarkan ke publik," kata bos Lion Air ini.
BISNIS