Bappenas: Pembangunan Ibu Kota Baru Dongkrak Inflasi 0,2 Persen

Rabu, 26 Juni 2019 16:17 WIB

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbangprov) Provinsi Gorontalo, Senin, 1 April 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pembangunan ibu kota baru bisa memberikan dampak negatif berupa peningkatan inflasi hingga 0,2 persen.

Baca: Bappenas: Kajian Pemindahan Ibu Kota Hampir Rampung

"Mungkin dampak satu-satunya negatif adalah pembangunan ini bisa menyebabkan tambahan inflasi senilai 0,2 persen," kata Bambang dalam acara Dialog Nasional II: Pemindahan Ibu Kota Negara di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juni 2019. Meski begitu, kata Bambang, dampak inflasi ini masih sangat minimal atau relatif kecil.

Sementara itu, sepanjang 2018 Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi mencapai 3,13 persen. Adapun inflasi bulanan pada Mei 2019 mencapai angka 0,68 persen, sedangkan inflasi tahunan hingga Mei 2019 mencapai 3,32 persen.

Dengan berdasarkan tingkat inflasi tahun sebelumnya, kata Bambang, meski inflasi melonjak 0,2 persen maka jumlahnya masih berada dalam batas yang bisa ditoleransi. Atau secara perhitungan teoritis angka inflasi berada pada angka 3,33 persen. Adapun pemerintah menargetkan angka inflasi 3,5 persen.

Meski ada dampak negatif, Bambang menjelaskan dampak positif yang bakal disumbang lewat pembangunan ibu kota baru. Pertama, pembangunan ibu kota baru bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi lewat pertumbuhan Gross Domestic Bruto (GDP) hingga 0,1 persen.

"Angka 0,1 persen jelas bukan angka yang kecil, karena GDP kita sekarang Rp 15.000 triliun rupiah, jadi 0,1 persen itu dampak langsungnya mungkin Rp 15 triliun," kata Bambang.

Menurut Bambang pembangunan ibu kota baru juga bakal mendorong perdagangan antar wilayah. Misalnya antar wilayah di dalam satu pulau antar provinsi, maupun perdagangan antar provinsi lintas pulau. Pembangunan ibu kota negara baru juga diperkirakan bakal meningkatkan arus perdagangan antar wilayah hingga mencapai 50 persen.

Selain itu, kata Bambang, pembangunan ibu kota negara baru bakal menurunkan kesenjangan antar kelompok pendapatan. Hal ini akan membuat semakin beragamnya kegiatan pembangunan yang banyak membutuhkan tenaga kerja atau padat karya. Harapannya, pembangunan ibu kota bisa ikut mengurangi pengangguran dan kesenjangan regional maupun nasional.

"Sedangkan dari sisi lain juga akan mendorong investasi, baik investasi di provinsi ibu kota baru atau provinsi yang ada sekitarnya. Pertumbuhan investasi ini terutama di sektor jasa," kata Bambang.

Baca berita Ibu Kota lainnya di Tempo.co

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

4 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya