Kebakaran Pabrik Korek Api, Hanya 1 Korban Mendapat Santunan BPJS

Rabu, 26 Juni 2019 07:46 WIB

Warga melihat liang kubur yang telah disiapkan untuk pemakaman korban kebakaran pabrik korek api gas (mancis) di perkuburan muslim, Desa Sambirejo, Langkat, Sumatera Utara, Ahad, 23 Juni 2019. Sebanyak 17 liang kubur telah disiapkan di perkuburan tersebut dan sebelumnya tujuh dari 30 jenazah korban kebakaran yang telah teridentifikasi sudah dikebumikan pada Sabtu (22/6) malam di tiga perkuburan muslim di Langkat. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Medan - Direktur Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Krishna Syarif mendatangi pabrik korek api gas atau mancis milik PT Kiat Unggul di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sambirejo Dusun IV, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang terbakar pada Jumat siang, 21 Juni 2019 lalu.

BACA: Menaker Sebut Ada 6 Pelanggaran di Pabrik Korek Api yang Terbakar

Usai meninjau lokasi pabrik yang sudah diberi police line itu, Krishna didampingi Deputi Direktur Wilayah Sumbagut Umardin Lubis dan Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Binjai, TM Haris Sabri Sinar mengunjungi rumah duka ahli waris Gusliana. Kepada orang tua korban, Hasan Suheri dan Kiptiah, dia mengatakan, turut berduka dan mengajak mengambil hikmah dari musibah yang terjadi bahwa jaminan sosial ketenagakerjaan sangat penting.

"Selain kepedulian pengusaha, jaminan sosial ketenagakerjaan memberikan rasa aman dan tenang para pekerja atas resiko sosial yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Inilah yang menjadi perhatian BPJS Ketenagakerjaan untuk terus bersama-sama melakukan sosialisasi dan edukasi," kata Krishna, Selasa, 25 Juni 2019.

BACA: Bantal Kesayangan untuk Anak Korban Kebakaran Pabrik Korek Api...

Advertising
Advertising

Pengusaha harus terbuka menginformasikan kepada BPJS Ketenagakerjaan terkait aktivitas usaha yang dilakukan. Mulai dari bentuk usaha, jumlah tenaga kerja hingga besaran upah yang dibayarkan supaya tidak ada kerugian yang dialami bila resiko sosial terjadi.

Seperti yang dialami Suheri dan Kiptiah, dua anaknya yaitu Sahmayanti dan Gusliana menjadi korban kebakaran. "Namun hanya Almarhumah Gusliana memiliki hak di BPJS Ketenagakerjaan sebagai peserta. Santunan yang diterima ahli warisnya sebesar Rp 150,4 juta," ucapnya.

Jumlah tersebut adalah total manfaat yang diterima dari empat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu santunan Kematian akibat Kecelakaan Kerja berupa 48 x upah sesuai yang dilaporkan, santunan jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun yang dibayarkan secara lumpsum. Almarhumah Gusliana terdaftar sejak Oktober 2018, gajinya rata-rata Rp 500.000 sampai Rp 700.000 dipotong sebesar Rp 16.800 per bulan untuk iuran BPJS-nya.

Sementara untuk korban lain, statusnya pekerja harian lepas. Sesuai Peraturan Pemerintan Nomor 44 Tahun 2015 Pasal 27 disebutkan: pemberi kerja selain penyelenggara negara yang belum mendaftarkan pekerjanya ke dalam program BPJS maka bila terjadi resiko terhadap pekerjanya wajib memberikan hak pekerja sesuai atur tersebut.

"Untuk Almarhum Sahmayanti dan korban lainnya, perusahaan wajib membayar haknya. Sesuai ketentuan yang berlaku atau seperti yang diberikan BPJS. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu dan memberikan kemudahan sehingga pembayaran dilakukan dalam waktu yang cepat. Ini bukti bahwa negara hadir memberikan kepastian dan perlindungan kepada warganya,” katanya lagi.

Ditanya berapa jumlah pekerja PT Kiat Unggul yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, Krishna mengatakan, perusahaan ini memiliki beberapa pabrik di lokasi berbeda. Pabrik induknya berada di kawasan Diski, Kabupaten Deliserdang yang memiliki izin. Sementara pabrik lain yang berada di Desa Sambirejo yang terbakar kemarin, di Desa Pardamean, dan Desa Banyumas, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat tidak berizin.

"Dari semua pabrik itu, hanya 27 pekerja yang terdaftar di BPJS. Di pabrik yang terbakar, hanya Almarhumah Gusliana. Lainnya adalah pekerja harian lepas dan borongan," pungkas Krishna.

Kebakaran melanda pabrik diduga akibat ledakan tabung gas mancis. Api dengan cepat membakar satu rumah yang dijadikan pabrik, para korban yang bekerja dalam satu ruangan terjebak dan tak sempat menyelamatkan diri. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat, 30 orang dinyatakan tewas, terdiri dari 25 pekerja yang semuanya perempuan dan lima orang anak-anak. Sementara empat pekerja lain selamat karena meninggalkan pabrik untuk makan siang.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

17 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

10 jam lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

11 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

17 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

19 jam lalu

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

1 hari lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

5 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya