Tambang Diduga Penyebab Banjir di Konawe, DPR: Cek Lagi Izinnya

Kamis, 20 Juni 2019 14:15 WIB

Rumah-rumah warga di wilayah Pondidaha, Konawe, Sulawesi Tenggara masih terendam air usai bencana banjir pada Kamis 20 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi Infrastruktur Ridwan Bae menyinggung mengenai keberadaan tambang yang ada di Konawe, Sulawesi Tenggara. Ia menyinggung tambang-tambang itu sebagai salah satu hal yang menjadi penyebab banjir di Konawe.

BACA: Akan Ada PKH bagi Korban Banjir di Konawe Utara yang Jatuh Miskin

"Apapun alasannya di sini ada tambang bahwa benar atau tidak tambang itu mempengaruhi banjir, kami tidak tahu, tapi perlu didalami. Kami ada harapan bahwa mungkin pemerintah provinsi bisa buat tim khusus untuk menangani persoalan ini," kata Ridwan usai meninjau Bendung Wawotobi, Sulawesi Tenggara, Kamis 20 Juni 2019.

Sebelumnya, politikus Partai Golkar ini bersama dengan sejumlah anggota Komisi V DPR dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau beberapa infrastuktur jalan dan bendungan yang terdampak banjir di Konawe. Turut hadir Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang ikut mendampingi saat peninjauan langsung.

BACA: Banjir Bandang di Cina, 61 Tewas dan 356 Ribu Warga Dievakuasi

Advertising
Advertising

Untuk mencegah terjadinya banjir di kemudian hari, anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara ini meminta kepada pemerintah provinsi untuk ikut mengecek kembali izin-izin tambang yang diberikan. Dalam kesempatan itu, Ridwan juga meminta berbagai pihak seperti Dinas Lingkungan dan Kehutanan dan Energi dan Sumber Daya Mineral untuk ikut turun langsung mencegah terjadinya banjir.

Ridwan juga meminta kepada PUPR untuk mempercepat proses perbaikan infrastruktur baik jalan bendungan maupun bendung yang rusak. "Sehingga infratsruktur itu bisa segera terselesaikan dengan baik dan masyarakat juga bisa dengan aman," kata Ridwan.

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan dirinya berkomitmen untuk mengatasi dan mencari solusi atas banjir yang terjadi di Konawe. Dia berencana untuk membentuk tim bersama yang terdiri dari para ahli, akademisi, birokrat hingga konsultan untuk mencari solusi dan mencegah banjir kembali terjadi.

"Kami bentuk tim dan akan kami turunkan semua, akan kami survei. Selain itu, terkait izin-izin kami akan kami kaji lagi," kata Ali kepada awak media saat ditemui di lokasi.

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

19 menit lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

23 menit lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

54 menit lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

4 jam lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

6 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

9 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

16 jam lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya