TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyiapkan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi korban bencana yang jatuh miskin akibat bencana seperti korban banjir di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Mereka akan menggantikan kepersertaan PKH yang telah mandiri sebelumnya.
Baca: Banjir di Morowali, Kapal Bantuan Diterjunkan untuk Evakuasi Korban
"Pemerintah telah menetapkan jumlah KPM PKH 10 juta, tentu ada yang keluar. Mereka yang telah keluar dari PKH akan diisi peserta baru," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat di Jakarta, Ahad, 16 Juni 2019.
Pemerintah menargetkan sebanyak 800 ribu KPM PKH tergraduasi atau keluar dari kepesertaan program pada 2019 yang dapat diisi peserta baru.
Harry menjelaskan, dalam PKH terdapat program PKH adaptif yang berfungsi untuk mengakomodasi korban bencana alam menjadi peserta PKH baru. "Salah satu penerimanya yaitu para korban bencana atau kejadian luar biasa dan jatuh miskin yang kami sebut PKH adaptif," ujarnya.
Namun demikian, menurut Harry, korban banjir tersebut tetap akan menjalani verifikasi yang ketat untuk memastikan kelayakan mereka menjadi peserta PKH. Untuk memastikan korban bencana layak mendapatkan PKH, pendamping PKH akan melakukan pendataan dan verifikasi secara ketat.
"Pendamping akan melakukan pendataan. Mencatat mereka yang menjadi korban lalu disesuaikan dengan kriteria keluarga tidak mampu," kata Harry.
Pendamping di daerah yang terkena bencana tersebut, menurut Harry, harus bekerja sama dengan dinas terkait guna memastikan apakah korban tersebut benar-benar layak mendapatkan PKH. Hal ini untuk memastikan pemberian bansos tersebut tepat sasaran.
Baca: Anies Tuding Proyek LRT Bikin Banjir, Menhub Minta Data
"Setelah diverifikasi dan mereka yang jatuh miskin karena kehilangan aset akibat terkena bencana alam seperti banjir bandang memungkinkan untuk menjadi penerima PKH baru," ucap Harry. Penerapan PKH adaptif tersebut pernah dilakukan pemerintah terhadap 13 ribu keluarga yang terdampak bencana erupsi Gunung Sinabung pada 2018.
ANTARA