Rapat The Fed Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 2,25-2,5 Persen

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 20 Juni 2019 09:26 WIB

Dampak Kebijakan The Fed

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) memutuskan tidak mengubah suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR). Hasil rapat Federal Open Market Committee pada Rabu waktu setempat (Kamis dinihari WIB), suku bunga acuan The Fed tetap pada kisaran 2,25 persen hingga 2,5 persen.

Baca juga: BI Beri Sinyal Turunkan Suku Bunga, Bagaimana Respons Perbankan?

Dalam konferensi pers setelah penentuan suku bunga, Gubernur The Fed Jerome Powell mencatat bahwa kemajuan dalam pembicaraan perdagangan telah berubah menjadi ketidakpastian dan banyak pejabat Fed melihat perlunya ada kebijakan yang lebih akomodatif.

"Rekan-rekan saya dan saya memiliki satu tujuan utama, untuk mempertahankan ekspansi ekonomi," kata Powell, seperti dikutip Bloomberg, Kamis 20 Juni 2019.

Selain itu, The Fed juga bersikap sabar dalam kebijakan suku bunga dan memperkirakan inflasi AS akan jauh lebih rendah dari target bank sentral sebesar 2 persen.

Advertising
Advertising

Bursa saham AS naik setelah keputusan tersebut dan obligasi Treasury menghapus kerugian. Imbal hasil obligasi Treasury bertenor 10 tahun turun menjadi 2,03 persen.Sementara itu, Fed funds futures mencatat adanya peningkatan peluang penurunan suku bunga pada pertemuan Juli dan investor sekarang memperkirakan pelonggaran sekitar 74 basis poin pada akhir tahun.

Powell mengelak pertanyaan tentang apakah Fed akan mengurangi setengah persen suku bunga jika memutuskan untuk bertindak. Tetapi dia mengakui ada manfaat dalam argumen bahwa bank sentral harus bergerak dengan tegas ketika tingkat kebijakannya sudah mendekati nol.

Di Jakarta, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini juga akan memutuskan apakah suku bunga acuan tetap, turun, atau bahkan naik. Sejumlah pengamat memiliki prediksi yang berbeda.

Baca juga: BI: Cadangan Devisa Mei Turun Jadi 120,3 Miliar Dolar AS

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah justru melihat BI sejauh ini belum memastikan akan menurunkan suku bunga. Dia meyakini, BI masih memastikan terlebih dahulu perkembangan global khususnya arah kebijakan The Fed apakah akan menurunkan suku bunga atau masih menahan suku bunga.

Sementara itu, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rapat Dewan Gubernu hari ini. Menurut dia, hal itu sejalan dengan perkiraan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed yang akan memangkas bunga di Rapat FMOC Juni ini.

BISNIS | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

10 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya