Survei BI, Minat Masyarakat Berinvestasi di Properti Meningkat

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 12 Juni 2019 17:39 WIB

Pelemahan Ekonomi Pukul Bisnis Properti

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) periode Mei 2019 menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berinvestasi di sektor properti meningkat. Minat berinvestasi pada sektor properti kini sebesar 24 persen, naik dibanding periode April yang sebesar 22,3 persen.

Baca: MRT Beroperasi, Harga Properti di Sekitar Stasiun Diprediksi Naik 10 Persen

Persentase responden yang berencana membeli atau membangun rumah dalam 12 bulan mendatang juga meningkat. Pada periode survei, sebanyak 7,5 persen responden menyatakan akan membeli atau membangun atau merenovasi rumah. Angka ini naik jika dibandingkan survei April 2019 yang hanya 6,9 persen.

"Sedangkan 28,8 persen menyatakan akan membeli atau membangun/renovasi rumah dalam 12 bulan mendatang, naik dari 27,9 persen pada bulan sebelumnya," tulis BI dalam laporan yang dikutip Bisnis, Rabu 12 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, minat masyarakat untuk menempatkan dananya di perbankan seperti tabungan atau deposito justru turun. Pada Mei 2019 sebanyak 43,8 persen responden menyatakan akan menempatkan kelebihan pendapatannya dalam kurun waktu 12 bulan dalam bentuk tabungan atau deposito. Angka ini turun bila dibandingkan bulan sebelumnya yakni 44,9 persen.

Dari sisi pendapatan konsumen, terjadi kenaikan pada periode survei sehingga mendorong responden untuk meningkatkan konsumsi dan menambah cicilan utang. Ini trindikasi dari meningkatnya porsi pendapatan responden yang digunakan untuk konsumsi dari 68,5 persen menjadi 69,1 persen.

Adapun rata-rata rasio cicilan terhadap pendapatan dari 11,5 persen menjadi 11,6 persen pada Mei 2019. Sedangkan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan menurun dari 20 persen menjadi 19,4 persen.

Simak: Tahun Politik, Rumah123: Harga Properti Masih Terjangkau

Berdasarkan kelompok pengeluaran, peningkatan porsi konsumsi terhadap pendapatan terjadi pada hampir seluruh kategori pengeluaran responden, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp21, juta-Rp3 juta per bulan.

"Sedangkan rata-rata rasio tabungan terhadap penghasilan juga menurun hampir pada seluruh kategori pengeluaran resonden terutama pada responden dengan pengeluaran Rp2,1 juta-Rp3 juta," lanjut BI.

Simak berita-berita lain tentang bisnis properti di Tempo.co

BISNIS

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

13 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya