Tiket Pesawat Masih Mahal, Ini Komentar Menteri Luhut

Rabu, 12 Juni 2019 13:56 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan dalam peluncuran taksi berbahan bakar listrik di kantor pusat Bluebird, Mampang, Jakarta Selatan, Senin, 22 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengomentari soal harga tiket pesawat yang dinilai banyak pihak masih tinggi. Menurut dia, memang masih ada berbagai permasalahan yang menyebabkan kenapa harga tiket pesawat tinggi.

BACA: H+5 Lebaran, Jumlah Penumpang Pesawat Merosot 30,9 Persen

“Salah satunya adalah inefisiensi di maskapai nasional, namun sekarang sudah diperbaiki," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Juli 2019.

Di samping itu, ia melihat pembelian pesawat oleh maskapai juga kurang tepat. Persoalan itu, kata Luhut, sudah terjadi sejak lama dan sudah mulai diperbaiki. "Kemudian ada lagi harga avtur yang terlampau tinggi."

Ia memastikan, pemerintah tidak berdiam diri dan terus berupaya mencari jalan keluar tanpa harus mengorbankan masyarakat dan juga maskapai penerbangan nasional. “Secara bertahap akan kami perbaiki," ujar Luhut. Ia berujar harga itu juga terpaksa dinaikkan secara gradual, namun tetap memperhatikan kemampuan masyarakat dan tetap mesti disubsidi.

Jadi, tutur Luhut, harga tiket tetap akan disesuaikan, tapi ada rute tertentu yang akan diberikan potongan harga. "Sekarang juga kita ingin ada 2-3 supplier avtur, dan kita prioritaskan dari dalam negeri,” kata Luhut.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik atau BPS menilai andil kenaikan tarif angkutan udara terhadap laju inflasi secara bulanan per Mei 2019 sebesar 0,02 persen masih tinggi. Kenaikan tarif angkutan udara secara tahunan sebesar 0,3 persen juga disebut cukup mengkhawatirkan.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengungkapkan, inflasi angkutan udara per Mei 2019 tetap tinggi meskipun pemerintah sudah menurunkan tarif batas atas atau TBA."Sudah diturunkan tetapi menjadi tidak kelihatan."

Dalam lain kesempatan, Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung, menilai persoalan konektivitas di Indonesia saat ini bukan hanya perihal mahalnya harga tiket pesawat. Namun juga tingginya biaya logistik yang menyebabkan harga komoditas turut melonjak.

"Infrastruktur sudah mulai dibangun, tapi dibanding negara lain kita punya biaya logistik yang lebih tinggi. Ini persoalan," ujar Ellen dalam diskusi bertajuk Konektivitas Memacu Pertumbuhan Berkualitas di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juni 2019.

Ellen mencontohkan, wujud nyata mahalnya biaya logistik adalah perbandingan harga jeruk Cina dan Medan di pasar. Lantaran ongkos antar yang tinggi, jeruk asli Medan acap kalah murah dengan jeruk asal Negeri Tirai Bambu.

Baca berita tentang Pesawat lainnya di Tempo.co.


FRANCISCA CHRISTY

Berita terkait

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

12 jam lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

12 jam lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

15 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

17 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

1 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

1 hari lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

2 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

2 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya