Inflasi Mei 0,68 Persen, BPS: Berbarengan dengan Momen Ramadan

Senin, 10 Juni 2019 12:59 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto saat jumpa wartawan mengenai perkembangan ekspor dan impor di Gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin 16 Oktober 2017. TEMPO/M. Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi sepanjang Mei 2019 sebesar 0,68 persen. Laju inflasi tersebut didorong momentum konsumsi tinggi masyarakat selama Ramadan 1440 Hijriah. Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Mei 2019 (year to date/ytd) mencapai 1,48 persen, dan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) sebesar 3,32 persen.

Baca: Darmin Nasution Perkirakan Inflasi Mei Sentuh 0,5-0,6 Persen

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan inflasi Mei 2019 yang meningkat pesat dibandingkan periode yang sama pada dua tahun terakhir lebih karena momentum sebagian besar Ramadan yang jatuh pada Mei 2019. Sehingga permintaan yang tinggi memicu kenaikan harga terutama untuk makanan.

Inflasi bulanan Mei 2019 mencapai 0,68 persen (month to month/mtm) atau meningkat 47 basis poin dibandingkan inflasi Mei 2018 yang sebesar 0,21 persen. Angka itu juga lebih tinggi 29 basis poin dari inflasi Mei 2017 yang sebesar 0,39 persen.

"Dibandingkan Mei 2018 dan 2017, ini (2019) lebih besar. Namun ini tidak bisa dibandingkan secara langsung, karena pada 2017 puasa (Ramadan) baru mulai di 25 Mei 2017 dan di 2018 puasa 25 Juni 2019, sedangkan tahun ini puasa pada 5 Mei 2019," ujar Suhariyanto, dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin, 10 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Adapun realisasi inflasi di bulan kelima ini juga di atas perkiraan Bank Indonesia yang sebesar 0,47 persen. Dari komponen inflasi pada Mei 2019, penyebab utama kenaikan harga adalah kelompok harga barang-barang bergejolak (volatile foods) seperti bahan pangan dan makanan.

Selama Mei 2019, kelompok volatile foods menyumbang andil terhadap inflasi nasional hingga 0,43 persen. Tingkat inflasi volatile foods sendiri mencapai 2,18 persen.

"Permintaan barang terutama makanan meningkat selama Ramadan. Kami melihat ini adalah penyebab utama," ujar Suhariyanto. Sementara dari komponen tarif barang yang diatur pemerintah (administered process) menyumbang andil 0,09 persen dengan tingkat inflasi 0,48 persen.

Dari administered prices, tarif transportasi memang menjadi salah satu penyebab inflasi. Tarif transportasi antarkota menyumbang andil sebesar 0,04 persen, tarif angkutan udara 0,02 persen dan tarif kereta api sebesar 0,02 persen.

Baca: Harga Tiket Pesawat Turun, BI Prediksi Inflasi Mei 0,47 Persen

Sedangkan untuk komponen inflasi inti (core inflation), menyumbang andil 0,16 persen terhadap inflasi nasional dengan tingkat inflasi 0,27 persen di Mei 2019."Secara tahunan, kita bisa melihat inflasi inti ini 3,12 persen (yoy) jadi masih di atas tiga persen, jadi ini sekaligus menjawab bahwa tidak mencerminkan adanya pelemahan daya beli," ujar Suhariyanto.

ANTARA

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

3 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

18 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

22 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

23 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya