IMF dan Bank Dunia akan Hadiri di Konferensi Ekonomi Palestina

Reporter

Antara

Jumat, 7 Juni 2019 11:20 WIB

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (ketiga kanan) memberi salam kepada petugas pameran kerajinan Indonesia di sela pertemuan tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Ahad, 14 Oktober 2018. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana.

TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga keuangan global termasuk Dana Moneter Internasional atau IMF dan Bank Dunia berencana menghadiri konferensi pimpinan AS mengenai ekonomi Palestina bulan ini, yang telah dirancang pemerintahan Trump sebagai awal rencana perdamaiannya.

BACA: Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Ini Kata Sri Mulyani

Kemanjuran pertemuan 25-26 Juni di Bahrain telah diragukan sebab para pengusaha dan pemimpin Palestina memutuskan untuk menjauhinya gara-gara sikap bias Washington, yang pro-Israel, dan tuntutan politik mereka tidak diperhatikan.

Pemilihan umum baru Israel, lonjakan dalam perang lintas-perbatasan dan kekesalan Palestina terkait pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel menambah rumit keadaan.

BACA: Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Peluang Indonesia?

Namun, IMF --yang telah beroperasi di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza sejak 1995-- mengonfirmasi bahwa lembaga keuangan tersebut dan lembaga lain akan hadir di Ibu Kota Bahrain, Manama.

"IMF telah diundang ke pertemuan itu dan berharap akan hadir, bersama lembaga lain keuangan internasional," kata seorang wakil.

Bank Eropa bagi Pembangunan dan Pembangunan Kembali (EBRD) membenarkan akan mengirim "seseorang" untuk mewakilinya. Seorang juru bicara Bank Dunia mengatakan bank tersebut menerima undangan "dan berharap bisa ikut".

Bank pembangunan dan pemberi pinjaman telah lama memainkan peran kestabilan dalam konflik Palestina-Israel, dengan menyediakan pinjaman, jaminan kredit, dan saran kebijakan buat Pemerintah Otonomi Palestina (PNA), yang didukung Barat.

Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner pekan ini mengakhiri perjalanan ke Timur Tengah dan Eropa dengan sebagian tujuan untuk menghimpun dukungan bagi konferensi "Perdamaian bagi Kemakmuran", yang dimaksudkan untuk mengungkapkan bagian ekonomi rencana perdamaian yang digadang-gadang Presiden AS Donald Trump.

Tapi, para pejabat Palestina dan Arab curiga konferensi tersebut mungkin adalah awal dari desakan AS untuk mencampakkan penyelesaian "dua-negara" --rumus internasional lama bagi Negara Palestina Merdeka yang berdampingan dengan Israel di Tepi Barat Sungai Jordan, Jerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Cetak biru negara kembar tersebut telah menjadi landasan selama beberapa dasawarsa pemberian pinjaman dan dukungan teknis bagi lembaga keuangan global, dengan tujuan membangun kemampuan kementerian di dalam Pemerintah Palestina dan sektor swasta.

Meskipun Arab Saudi dan Uni Emirat Arab berencana menghadiri konferensi Bahrain, kedua negara itu telah meyakinkan Palestina bahwa mereka tidak akan mengesahkan rencana AS yang tidak memenuhi tuntutan utama mereka.

Baca berita tentang Bank Dunia lainnya di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

12 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

12 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

14 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

14 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

15 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

15 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

15 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

16 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

16 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

17 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya