Traveloka Beri Tip Agar Konsumen Tak Terjebak Tiket Pesawat Mahal

Jumat, 31 Mei 2019 09:51 WIB

Bersama Traveloka, kini masyarakat bisa mendapatkan kelancaran dalam penerbangan hanya bermodal aplikasi ponsel. (Foto: Shutterstock)

TEMPO.CO,Jakarta - Perusahaan penyedia layanan pemesanan tiket pesawat berbasis aplikasi, Traveloka, membeberkan tip bagi konsumen untuk memilih jenis penerbangan saat akan melakoni transaksi. Tip ini dibagikan agar pelanggan tak terperangkap dalam 'jebakan' tiket pesawat mahal.

Baca juga: Tiket Pesawat Bandung-Medan 21 Juta, Traveloka: Itu Kelas Bisnis

Public Relations Director Traveloka Sufintri Rahayu mengatakan konsumen harus memastikan jenis penerbangan sesuai kebutuhannya lebih dulu. "Untuk dapat memilih penerbangan langsung (direct flight), pengguna juga dapat dengan mudah melakukan filter," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 31 Mei 2019.

Cara menyaring kebutuhan ialah, pelanggan mesti menentukan tujuan, tanggal bepergian, dan kelas penerbangan. Opsi-opsi ini tertampil di halaman muka pada kolom pemesanan di aplikasi. Selanjutnyan, halaman akan menampilkan hasil pencarian. Setelah muncul hasilnya, pelanggan cukup mengeklik tombol 'filter'.

Cara kedua, pada kolom yang menampilkan bagian ‘Transit’, pelanggan diminta memilih menu ‘langsung’. Karenanya, yang ditampilkan saat itu hanyalah penerbangan langsung. Notabene, penerbangan langsung memiliki harga yang lebih murah ketimbang penerbangan transit.

"Pengguna juga kami imbau untuk memastikan bahwa kelas penerbangan yang dicari sesuai dengan keinginan," ucapnya. Jika ingin mencari kelas bujet, pelanggan diminta memilih kelas ekonomi di halaman pemesanan tiket.

Adapun harga dalam aplikasi sifatnya berubah-ubah. Terutama, saat masa ramai kunjungan atau peak season berlangsung.

Harga tiket pesawat di Traveloka sebelumnya menjadi sorotan publik karena sempat menampilkan harga penerbangan rute Bandung-Medan mencapai Rp 21 juta. Manajemen Traveloka belakangan menjelaskan, tingginya tarif itu terjadi lantaran perjalanan pesawat bukan relasi langsung Bandung-Medan, melainkan rute transit.

Pesawat tersebut mesti transit di beberapa kota, di antaranya Denpasar dan Jakarta. Penjualan tiket rute transit dengan maskapai kelas bisnis ini muncul dalam daftar pemasaran karena tiket untuk rute langsung Bandung - Medan kelas ekonomi sudah ludes.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat menyayangkan hal tersebut. Ia bahkan meminta maskapai penerbangan Garuda Indonesia menegur Traveloka terkait penjualan tiket pesawat tersebut.

"Kami minta Garuda (Indonesia) tegur Traveloka yang menjadi partnernya karena itu menyesatkan informasinya Bandung ke Kualanamu (Medan) itu Rp 21 juta," ujar Budi Karya saat ditemui wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis petang, 30 Mei 2019.

Eks bos Angkasa Pura II itu kemudian meminta sejumlah stakeholder mengedepankan kejelasan informasi dan berlaku konstruktif. Selain untuk menjaga iklim bisnis, sikap ini juga berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat.

Baca berita Tiket Pesawat lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Sahira Butik Hotel Pakuan Memenangkan Penghargaan "The Exceptional Guest Experience Value 2023"

15 jam lalu

Sahira Butik Hotel Pakuan Memenangkan Penghargaan "The Exceptional Guest Experience Value 2023"

Sahira Butik Hotel Pakuan telah memenangkan hati para pengguna Traveloka.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

5 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

7 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

7 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

9 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

9 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

10 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

10 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya