Tiket Pesawat Mahal, Jumlah Pemudik via Kapal Laut Naik 5 Persen

Senin, 27 Mei 2019 17:20 WIB

Sejumlah penumpang naik ke kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Pantoloan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 26 Mei 2019. Jelang Lebaran, ribuan pemudik pengguna transportasi laut mulai memadati pelabuhan Pantoloan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Imbas dari lonjakan harga tiket pesawat mulai terlihat pada jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi laut. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Indonesia, Ira Puspadewi, memperkirakan jumlah penumpang rata-rata naik sekitar 5 persen.

Baca: Arus Mudik, Garuda Obral Diskon 50 Persen untuk Jurusan Jakarta

Khusus di Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, jumlahnya diprediksi naik hingga tiga kali lipat dari tahun lalu. "Kami prediksi kenaikannya 15 persen, padahal tahun lalu hanya 5 persen," kata dia kepada Tempo, Ahad, 26 Mei 2019.

Ira menuturkan kenaikan ini dipicu tingginya ongkos transportasi udara. Selain harga tiket, masyarakat harus mempertimbangkan pengeluaran lain, seperti biaya bagasi. Pasalnya, masyarakat Indonesia cenderung bepergian dengan banyak anggota keluarga dan membawa buah tangan sehingga beban pengeluarannya cukup tinggi dibanding transportasi darat dan laut.

Jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera yang sudah beroperasi juga akan mendorong lonjakan penumpang. Sejak libur Natal dan tahun baru pada Desember lalu, Ira mengatakan kenaikan penumpang telah terjadi lantaran akses transportasi darat sudah tersambung hingga ke Palembang.

Advertising
Advertising

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, ASDP bersama pemerintah memberlakukan kebijakan ganjil-genap di pelabuhan pada malam hari. "Kami ingin mendorong orang untuk datang pada pagi dan siang hari agar tidak terjadi penumpukan penumpang," kata Ira. Dia berharap pengaturan ini mampu membantu pemudik pulang dengan nyaman.

Adapun PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) memperkirakan kenaikan penumpang hanya sekitar 3,5 persen. Direktur Angkutan Penumpang dan Perintis Pelni, Olih Masolich Sodikin, mengatakan kenaikan harga tiket pesawat tak terlalu berdampak. "Pasarnya berbeda," kata dia. Selain itu, Pelni tidak menambah armada sejak 2007. Saat ini ada 26 armada milik Pelni.

Sodikin menuturkan perseroan hanya mengandalkan perubahan rute dan penambahan frekuensi penyeberangan. Dia mencontohkan, sebagian kapal yang berlayar dari Jakarta ke Papua hanya beroperasi sampai Manokwari dan Sorong, yang banyak didatangi masyarakat dari tengah dan barat Indonesia. Pelni juga mengubah rute Jakarta-Batam yang cenderung sepi. "Kami alihkan untuk Batam-Medan," ujarnya.

Menghadapi lonjakan penumpang angkutan laut, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Sudiono, mengatakan kapal harus memenuhi kebutuhan alat-alat keselamatan. Dia juga meminta kapal menyesuaikan sertifikat keselamatan kapal penumpang.

Baca: Menhub: Jumlah Penumpang Pesawat Lebaran 2019 Bakal Naik 3 Persen

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus H. Purnomo, mengimbau para penumpang agar datang ke pelabuhan paling cepat tiga jam sebelum jadwal keberangkatan kapal. Masyarakat juga diminta tidak membawa barang-barang berlebihan. Selain itu, setiap pelabuhan diwajibkan membuat alur peraturan embarkasi dan debarkasi penumpang.

Simak berita lainnya terkait tiket pesawat di Tempo.co.

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

7 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

7 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

7 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

9 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

9 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

9 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

9 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

10 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya