Rupiah Menguat ke 14.402 per USD, BI: Terima Kasih pada Eksportir

Jumat, 24 Mei 2019 16:53 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa, 27 November 2018. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI menyatakan penguatan rupiah pada hari ini dipicu oleh membaiknya penguatan kepercayaan asing dan pelaku usaha. Gubernur BI Perry Warjiyo menilai kurs rupiah bisa menguat di antaranya didukung oleh para eksportir.

Baca: Kurs Rupiah Jisdor Menguat ke Level Rp 14.451 per Dolar AS

"Kami juga pantau dan sekaligus berterima kasih kepada para pengusaha khususnya eksportir dan kawan perbankan juga aktif di dalam pasar valas," ujar Perry, Jumat, 24 Mei 2019. Pernyataan Perry merespons penguatan kurs rupiah hingga 0,54 persen menjadi Rp 14.402 per dolar AS pada pukul 15.00 WIB tadi.

Menurut Perry, pergerakan rupiah dalam 3 hari terakhir mengalami penguatan dan cenderung stabil. Hal ini menunjukkan bahwa pasar uang dan pasar valas berjalan normal.

Dalam catatan BI, terdapat aliran modal asing (foreign inflow) masuk ke dalam negeri dalam 3 hari terakhir sebesar Rp 3,6 triliun. Aliran modal tersebut masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN). Rinciannya adalah nett buy sebesar Rp 1,75 triliun pada Kamis (23 Mei), Rp 300 juta pada Rabu (22 Mei) dan Rp 1,5 triliun pada Selasa (21 Mei).

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Perry memastikan bank sentral selalu berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamental. Caranya, saat terjadi outflow BI akan melakukan intervensi, baik di pasar valuta asing maupun pembelian Surat Berharga Negara atau SBN dari pasar sekunder.

Sejak awal tahun, kata Perry, BI telah membeli SBN di pasar sekunder sebesar Rp 19,47 triliun. "Ini umumnya SBN dan SBSN yang dilepas asing," ujar Perry di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019. Intervensi itu khususnya dilakukan saat periode outflow.

Baca: Rupiah Bisa Tembus Rp 15 Ribu per USD jika Kerusuhan Berlanjut

Di samping itu, BI juga membeli Surat Perbendaharaan Negara dan Surat Perbendaharaan Syariah Negara di pasar primer sebesar Rp 32,93 triliun sejak awal tahun untuk menjaga stabilitas rupiah. "Kami juga menyiapkan likuiditas."

BISNIS

Berita terkait

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

22 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya