Aksi 22 Mei Berujung Ricuh, Kemenko Ekonomi: Beda dengan 1998

Kamis, 23 Mei 2019 12:17 WIB

Sebuah kendaraan penyapu jalan membersihkan jalanan pasca kerusuhan aksi 22 Mei di kawasan Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso memastikan kondisi ekonomi makro Indonesia tidak terpengaruh aksi 22 Mei 2019. Ia menyebut aksi tersebut tidak sama dengan peristiwa kerusuhan 1998 lalu.

BACA: Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli Orasi Soal Makar

"Beda sekali (dengan 1998), itu kan lebih merespon hasil pelaksanaan demokrasi kita kemarin dan ada yang tidak puas lalu mempertanyakan hasil. Ada mekanismenya," ujar Susiwijono di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019.

Susiwijono mengatakan ketidakpuasan itu wajar dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Hanya saja, pada pemilu kali ini, selama sehari kemarin memang ada kejadian. "Harapannya tidak terlalu terpengaruh dan mestinya tidak terlalu terpengaruh."

BACA: Aksi 22 Mei Usai, IHSG Mulai Menguat Lagi

Sejak Selasa, 21 Mei 2019, massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menggelar aksi menolak hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum yang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden inkumben Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Demonstrasi itu berujung kericuhan di sejumlah titik di Jakarta. Bahkan ada nyawa melayang akibat kerusuhan itu.

Meski demikian, Susiwijono mengatakan kegiatan rutin kementerian untuk mengoordinasikan kebijakan di bidang ekonomi tetap berjalan. Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memang tetap menggelar rapat mengumpulkan sejumlah pihak untuk membahas neraca dagang serta kebijakan energi dan sumber daya mineral.

"Sepertinya kita tidak terlalu terpengaruh terutama dalam konteks keputusan kebijakan ekonomi. Hanya satu agenda kemarin yang ditunda karena trafik ke sini sulit, di luar itu tidak ada," ujar dia.

Berikutnya, Susiwijono mengatakan yang mesti tetap dipantau adalah respon dari investor. Sebabnya, akhir-akhir ini beberapa perkembangan di global seperti kebijakan dagang Amerika Serikat yang berdampak kepada suhu perekonomian dunia.

"Justru yang kita lihat adalah di market gimana, IHSG gimana. Kalau dari policy ekonomi tidak terlihat terlalu terpengaruh dan kebijakan ekonomi juga akan kami laksanakan," ujar dia. Susiwijono memastikan berbagai rapat koordinasi akan tetap berjalan semua. Apalagi ketegangan akibat aksi kemarin pun berangsur mulai normal. "Mudah mudahan pagi sudah normal, itu biasa dalam demokrasi, kami berharap tidak ada dampak serius ke perekonomian."

Baca berita tentang Aksi 22 Mei lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

9 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya