Demo Tak Reda, Kurs Rupiah Bisa Jeblok Hingga 14.700 per Dolar AS

Kamis, 23 Mei 2019 07:15 WIB

Warga menjual mata uang dolar di money changer kawasan Kwitang, Jakarta, 25 Agustus 2015. Mata uang rupiah pada transaksi hari ini, Selasa 25 Agustus 2015, semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat di level Rp14.060 per Dolar AS. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah pada hari ini diperkirakan masih akan melemah di kisaran Rp 14.300-14.700 per dolar AS. Jatuhnya kurs rupiah diprediksi terjadi sebagai imbas katalis negatif di dalam negeri akibat kisruh hasil pemilu 2019 yang berujung aksi unjuk rasa di Bawaslu yang belum juga reda sejak Selasa lalu.

Baca: Rupiah Anjlok ke 14.500 per USD, Indef: Karena Faktor Keamanan

"Jadi rupiah mengalami tekanan baik dari eksternal maupun internalnya," ujar Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan, Rabu, 22 Mei 2019.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelumnya telah merampungkan proses rekapitulasi tingkat nasional pada Selasa (21/5/2019). Hasilnya, pasangan calon presiden Jokowi-Amin unggul 85.607.362 suara atau 55,5 persen dari Prabowo-Sandi 68.650.239 atau 44,5 persen.

Namun, Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo-Sandi menolak hasil rekapitulasi pilpres 2019. BPN menyebutkan bakal menggugat hasil tersebut dan membawanya ke Mahkamah Konstitusi.

Advertising
Advertising

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa akibat sentimen tersebut membuat pelaku pasar condong untuk meninggalkan pasar Indonesia. Pasalnya investor melihat ada ketidakpastian pasar sehingga rupiah terus terdepresiasi.

"Saat ini rupiah sudah di level Rp 14.500-an per dolar AS, artinya untuk mencapai Rp 15.000 per dolar AS sangat gampang kalau kondisi dalam negeri tidak kondusif," ujar Ibrahim.

Sementara itu, Bank Indonesia menegaskan faktor kondisi politik di dalam negeri tidak menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pelemahan rupiah.

Baca: Rupiah Bisa Tembus Rp 15 Ribu per USD jika Kerusuhan Berlanjut

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengungkapkan, tekanan rupiah sejauh ini disebabkan oleh genuine demand atau permintaan domestik akan dolar AS untuk kepentingan impor, repatriasi, dan dividen. "Kami mengupayakan berada di pasar," ucapnya.

BISNIS

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya