5 Sektor Utama Penyaluran Utang Luar Negeri Pemerintah

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 18 Mei 2019 21:00 WIB

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat utang luar negeri pemerintah hingga akhir triwulan I 2019 sebesar US$ 187,7 miliar. Angka itu tumbuh 3,6 persen ketimbang tahun sebelumnya. Adapun pada triwulan sebelumnya, pertumbuhan utang luar negeri pemerintah tercatat 3,3 persen year-on-year.

Baca juga:
5 Negara yang Paling Banyak Beri Utang ke Indonesia

"Pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada beberapa sektor," dikutip dari siaran pers di laman resmi Bank Indonesia, Jumat, 17 Mei 2019.

Adapun lima sektor yang menjadi prioritas penyaluran utang antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial; sektor konstruksi; sektor jasa pendidikan; sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib; serta sektor jasa keuangan dan asuransi.

Secara porsi, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial mendapat 18,8 persen dari total utang luar negeri pemerintah. Sektor lainnya adalah sektor konstruksi 16,3 persen, sektor jasa pendidikan 15,7 persen, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,1 persen, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 14,4 persen.

Berdasarkan publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia edisi Mei 2019, Tempo mencatat pemerintah mengalokasikan duit utang Maret 2019 sebesar US$ 35,307 miliar untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Selanjutnya pemerintah juga mengucurkan US$ 30,566 miliar untuk sektor konstruksi, US$ 29,545 miliar untuk sektor jasa pendidikan, US$ 28,327 miliar untuk sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta US$ 27,035 miliar untuk sektor jasa keuangan dan asuransi.

Bank Indonesia menyebut pertumbuhan utang luar negeri itu dipengaruhi kenaikan arus masuk dana investor asing di pasar Surat Berharga Negara domestik dan penurunan outstanding SBN dalam valuta asing sejalan dengan pelunasan global bonds yang jatuh tempo pada bulan Maret 2019. "Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing yang tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia," tertulis dalam siaran pers tersebut.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya