Dukung Prabowo, Said Didu Ungkap Alasan Baru Mundur Jadi PNS

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 14 Mei 2019 06:15 WIB

Muhammad Said Didu menjawab pertanyaan awak media saat konferensi pers terkait pengunduran dirinya sebagai PNS di kantor BPPT, Jakarta, Senin, 13 Mei 2019. Selama menjadi PNS, Said didu sempat mendapatkan berbagai penghargaan seperti Satya Lancana Pembangunan dan Satya Lancana Karya dari Presiden. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Said Didu menjelaskan alasannya tidak mengajukan pengunduran diri sebagai Pegawai Negeri Sipil sebelum perhelatan Pemilihan Presiden 2019. Pada kontes politik itu, Said terang-terangan menyatakan dukungannya kepada Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Baca juga:
Alasan Said Didu Resmi Ajukan Pensiun Dini dari PNS

"Karena saya lama merenungnya. Karena lama sekali karier ini saya tempuh, jadi saya berunding dengan keluarga dan anak saya. Ya saatnya, bagaimana sudah 32 tahun dilepas begitu saja padahal masih ada 8 tahun," ujar Said di Gedung BPPT, Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.

Lagipula, ujar Said, ia merasa tidak melanggar peraturan saat berkiprah mendukung Prabowo - Sandiaga meski masih berstatus pegawai pelat merah. Menurutnya, pegawai pemerintah hanya dilarang berkampanye, tetapi masih boleh ikut kampanye dan memilih.

"Itu tidak melanggar. Jadi kemarin saya enggak pernah ikut kampanye, saya tahu aturannya," tuturnya. "Kami hanya mengikuti kegiatan dan mengikuti hanya kalau ilmiah."

Ia pun membantah alasannya utamanya mundur adalah lantaran bertentangan dengan pemerintah. Said mengatakan itu salah satu pertimbangannya, tapi bukan alasan utama.

Menurut Said, alasan utamanya mundur dari PNS adalah agar bebas berkiprah memperbaiki Indonesia tanpa terbatas aturan sebagai pegawai pemerintahan. Sebab, aturan-aturan itu dinilai bisa mempersempit ruang pengabdiannya.

Bekas Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara itu resmi mengajukan mengajukan pengunduran dirinya pada hari ini. "Hari ini saya melaporkan ke Sekretaris Utama BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk keinginan saya berhenti menjadi PNS," ujar dia.

Pria kelahiran Pinrang 57 tahun silam itu mengatakan telah mengabdi sebagai pegawai pelat merah selama 32 tahun 11 bulan 24 hari. Sebenarnya, sebagai PNS berpangkat Perekayasa Madya, ia masih punya kesempatan untuk tidak pensiun hingga usia 65 tahun. "Jadi seharusnya pensiun itu 2027, tetapi saya majukan menjadi 2019," kata Said Didu.

Berita terkait

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

47 menit lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

2 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

2 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

3 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

5 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

6 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

6 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

6 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

7 jam lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

10 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya