Perang Dagang AS - Cina Memanas, Perundingan Gagal Tercapai

Senin, 13 Mei 2019 09:01 WIB

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat dan Cina gagal mencapai kesepakatan perdagangan setelah Washington menuntut janji perubahan konkret terhadap undang-undang Cina. Sedangkan pihak Beijing menyatakan tidak akan mau menelan "buah pahit" yang merugikan kepentingannya.

Perang dagang antara dua ekonomi utama dunia itu memanas mulai Jumat setelah AS menaikkan tarif produk impor Cina senilai US$200 miliar.

BACA: Trump Naikkan Tarif untuk Impor Rp 4.300 Triliun dari Cina

Langkah itu diambil menyusul pernyataan Presiden Donald Trump bahwa Beijing telah 'melanggar kesepakatan' dengan mengingkari komitmen sebelumnya yang dibuat selama negosiasi berbulan-bulan.

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow mengatakan kepada Fox News kemarin bahwa Amerika Serikat menuntut Cina menyetujui ketentuan penegakan hukum yang "sangat kuat" untuk kesepakatan akhir.

Advertising
Advertising

Selain itu dia menyebutkan bahwa yang menjadi masalah adalah keengganan Beijing untuk menempatkan perubahan yang disepakati ke dalam undang-undang negara itu.

Dia memastikan tarif akan tetap berlaku sementara negosiasi berlanjut. Akan tetapi, Beijing tetap menantang. "Cina tidak akan kehilangan kehormaan negara itu dan tidak seorang pun akan mengharapkan Cina menelan buah pahit yang membahayakan kepentingan pokok negaranya,” tulis sebuah komentar yang diterbitkan harian milik partai berkuasa, People's Daily seperti dikutip Reuters, Senin, 13 Mei 2019.

BACA: Perang Dagang AS vs Cina Kembali Memanas, Indef Minta Pemerintah Waspada

Disebutkan bahwa pintu Beijing selalu terbuka untuk pembicaraan tetapi tidak akan membahas isu-isu penting yang strategis.

Kudlow mengatakan ada "kemungkinan kuat" bahwa Trump akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping pada pertemuan puncak G20 di Jepang pada akhir Juni. Sampai pekan lalu, masih ada harapan Trump dan Xi akan menandatangani kesepakatan perdagangan di KTT.

Akan tetapi, pembicaraan perdagangan mengalami kemunduran besar pekan lalu ketika Cina mengusulkan revisi besar-besaran terhadap rancangan perjanjian.

Mereka ingin menghapus komitmen sebelumnya bahwa undang-undang Cina akan diubah untuk memberlakukan kebijakan baru tentang masalah perdagangan mulai dari perlindungan kekayaan intelektual hingga transfer teknologi.

“Kami ingin melihat koreksi ini dalam perjanjian yang dikodifikasikan oleh hukum di Cina, bukan hanya pengumuman Dewan Negara. Kita perlu melihat sesuatu yang lebih jelas. Kami harus tetap mengenakan tarif, ”kata Kudlow.

Baca berita tentang Perang Dagang lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

4 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya