Luhut Belum Tahu Boeing Akan Pindahkan Gugatan Lion Air JT 610

Kamis, 9 Mei 2019 11:35 WIB

Boeing 737 MAX 8 Lion Air Thai [Business Insider]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tak berkomentar banyak mengenai rencana The Boeing Company memindahkan pengadilan atas gugatan hukum kecelakaan pesawat 737 MAX dari pengadilan di Amerika Serikat ke Indonesia, lokasi kecelakaan terjadi.

Baca: Luhut Sebut Pindah Ibu Kota Lebih Murah Ketimbang Membangun DKI

Pasalnya, ia belum mengetahui secara pasti mengenai wacana tersebut. "Saya masih belum dengar," ujar Luhut saat berbincang dengan awak media di kantornya, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019.

Dilansir Bloomberg, produsen pesawat terbesar di dunia ini mengindikasikan dalam pengajuan pengadilan bahwa kemungkinan akan meminta kasus-kasus atas nama korban dalam kecelakaan 737 MAX Oktober silam dipindahkan dari gedung pengadilan federal di Chicago ke Indonesia.

Pada Selasa, 30 April 2019, seorang hakim federal mengatakan kepada perusahaan bahwa mereka harus mengajukan permintaan dalam waktu 45 hari, menurut pengacara penggugat. Mereka jika dapat memindahkan kasus ini ke Indonesia, Boeing akan memikul tanggung jawab dan kewajiban keuangan yang lebih kecil.

Advertising
Advertising

Boeing mengatakan ada preseden untuk kasus-kasus seperti itu agar disidangkan di negara tempat kecelakaan tersebut terjadi. Salah satu pengacara yang mewakili Boeing, Bates McIntyre Larson, mengatakan dia tidak bisa berkomentar tentang proses pengadilan yang tertunda.

Sementara itu, Timothy Ravich, profesor hukum penerbangan di University of Central Florida yang telah mewakili para terdakwa dalam kasus-kasus penerbangan, mengatakan permintaan perubahan tempat seperti itu tidak selalu dikabulkan. Boeing akan berpendapat bahwa kasus harus digelar di Indonesia karena pesawat itu jatuh di sana dan diterbangkan oleh pilot asal Indonesia.

Adapun sejumlah keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 menolak keinginan Boeing Co memindahkan lokasi sidang tuntutan dari Amerika Serikat ke Indonesia. Pengacara Hermann Law Group untuk Indonesia, Columbanus Priandanto, yang mewakili 21 keluarga korban, mengatakan ada dua hal yang membuat kliennya keberatan dengan permintaan Boeing. “Pertama karena sistem pengadilan di Amerika lebih obyektif dan independen,” ujar Columbanus saat dihubungi Tempo pada Kamis malam, 2 Mei 2019.

Alasan kedua, karena alasan hukum penerbangan internasional. Columbanus mengatakan, bila sidang dilakukan di Amerika Serikat, pelapor bisa menuntut Boeing dengan sistem Konvensi Montreal melalui Konvensi Unifikasi Aturan-aturan Tertentu tentang Angkutan Udara Internasional.

Baca: Faisal Basri Sebut Luhut, Enggar, dan Rini adalah Lemak di Kabinet Jokowi

Konvensi Montreal memungkinkan perusahaan membayar ganti rugi hingga US$ 135 ribu untuk masing-masing korban. Menurut Columbanus, para keluarga korban berhak memperoleh ganti rugi atas kehilangan yang menimpa mereka.

FRANCISCA CHRISTY | BISNIS

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

16 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

18 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

1 hari lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

3 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

5 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

5 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya