Apa Fungsi Sabuk Hijau untuk Bandara Internasional Yogyakarta?

Selasa, 7 Mei 2019 13:54 WIB

Pesawat komersial Citilink dengan rute penerbangan HLP- YIA mendarat di Bandara YIA saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin 6 Mei 2019. Saat ini Bandara YIA mulai beroperasi untuk penerbangan komersial. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I mulai melengkapi Bandara Internasional Yogyakarta dengan green belt atau sabuk hijau. Sabuk hijau ini merupakan pepohonan yang ditanam di kawasan pesisir pantai, berbatasan langsung dengan bandara.

Baca juga: Penerbangan ke Bandara Adisutjipto Akan Dialihkan ke Bandara NYIA

"Kami tanam 2.000 pohon cemara udang dan pohon pulai dengan jarak antar-pohon 1,5 sampai 2 meter," ujar Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan dalam pesan pendek kepada Tempo, Selasa, 7 Mei 2019.

Penanaman sabuk hijau ini ini dilakukan sepekan sebelum bandara beroperasi. Adapun Bandara Internasional Yogyakarta atau BIY mulai efektif beroperasi untuk komersial pada Senin kemarin, 6 Mei 2019. Dipasangnya green belt di seputar bandara anyar ini makin melengkapi aspek keamanan.

Lantas, apa fungsi green belt dan dampaknya bagi penerbangan?

Handy mengatakan, sabuk hijau berfungsi untuk mengantisipasi bencana abrasi dan menahan hantaman tsunami. Sebab, bandara berlokasi tak jauh dari pesisir. Selain itu, sabuk hijau akan meminimalisasi dampak kerusakan lingkungan dan menekan angka kerugian material akibat kerusakan tersebut.

Sementara itu, dari sisi penerbangan, Executive Advisor Asosiasi Pilot Garuda (APG) Capt Sadrach Nababan mengatakan, umumnya sabuk hijau juga berfungsi sebagai peredam angin. "Fungsinya seperti tirai supaya angin tidak terlalu kencang. Agar angin di dalam kawasan (landasan) menjadi nyaman," ujar Nababan saat dihubungi Tempo pada Selasa, 7 Mei.

Menurut Nababan, sabuk hijau akan mengurangi risiko hempasan angin yang mungkin timbul dari arah pantai. Meski demikian, sabuk hijau bukan komponen utama yang berpengaruh terhadap sisi keselamatan pendaratan atau penerbangan pesawat.

Baca: Mengapa Bandara Kulon Progo Tak Pakai Nama Pahlawan?

Dalam perencanaan pembangunan landasan pacu bandara, perancang pasti telah lebih dulu mengukur azimut dan menghitung arah angin dominan untuk memastikan keselamatan penerbangan. "Dalam perancangan dan penelitian yang dilakukan bertahun-tahun itu, azimut bandara sudah diukur dan ditentukan berdasarkan angin yang bertiup di kawasan itu dari tahun ke tahun," ucap Nababan.

Adapun ihwal fungsi sabuk hijau lainnya, Nababan mengatakan juga sebagai penunjang peredaman suara mesin pesawat selain noise measurement level procedure. "Green belt bisa menurunkan tingkat kebisingan," ucap dia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

33 hari lalu

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Prediksikan Penumpang Naik Sekitar 4 Persen di Lebaran 2024

34 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Prediksikan Penumpang Naik Sekitar 4 Persen di Lebaran 2024

Diperkirakan total penumpang di Bandara Adi Soemarmo dalam periode Lebaran 2024 sebanyak 82.768 orang.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

27 Februari 2024

Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

Selain menambah penerbangan internasional, Bandara Internasional Lombok melakukan pembenahan, termasuk ruang pengantaran penumpang.

Baca Selengkapnya

AirAsia Berhad Buka Rute Kuala Lumpur - Lombok, Terbang Perdana Bawa 117 Wisatawan

2 Februari 2024

AirAsia Berhad Buka Rute Kuala Lumpur - Lombok, Terbang Perdana Bawa 117 Wisatawan

Selain AirAsia Berhad, rute Lombok-Kuala Lumpur saat ini juga dilayani oleh maskapai Indonesia AirAsia tujuh kali sepekan dan SuperAir Jet tiga kali.

Baca Selengkapnya

PT Angkasa Pura I Layani Catat 460 Reaktivasi dan Pembukaan Rute Penerbangan Baru

1 Februari 2024

PT Angkasa Pura I Layani Catat 460 Reaktivasi dan Pembukaan Rute Penerbangan Baru

PT Angkasa Pura I (AP I) melayani 460 reaktivasi dan pembukaan rute penerbangan baru sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Bali Overtourism, Ini Rencana Pemerintah Atasi Kepadatan Wisatawan di Pulau Dewata

12 Januari 2024

Bali Overtourism, Ini Rencana Pemerintah Atasi Kepadatan Wisatawan di Pulau Dewata

Bali perlu pengembangan wisata di bagian utara, barat, dan timur, sehingga wisatawan tidak menumpuk di selatan.

Baca Selengkapnya

Pergerakan Penumpang di Bandara Adi Soemarmo pada Libur Nataru Ini Diprediksi Naik 39 Persen

19 Desember 2023

Pergerakan Penumpang di Bandara Adi Soemarmo pada Libur Nataru Ini Diprediksi Naik 39 Persen

PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Soemarmo memprediksi kenaikan pergerakan penumpang di Bandara Adi Soemarmo Boyolali Nataru ini.

Baca Selengkapnya

MotoGP Mandalika Usai, Angkasa Pura Sebut Sejumlah Pembalap Terkesan pada Bandara Lombok

21 Oktober 2023

MotoGP Mandalika Usai, Angkasa Pura Sebut Sejumlah Pembalap Terkesan pada Bandara Lombok

Bandara Lombok telah dipersiapkan untuk menyambut gelaran akbar kejuaraan dunia MotoGP.

Baca Selengkapnya

Bubaran MotoGP 2023, Penumpang Bandara Lombok Tembus 10 Ribu dalam Sehari

17 Oktober 2023

Bubaran MotoGP 2023, Penumpang Bandara Lombok Tembus 10 Ribu dalam Sehari

Selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2023, Bandara Lombok melayani sebanyak 49.344 pergerakan penumpang pada periode 11-16 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Angkasa Pura I Catat 45,3 Juta Pergerakan Penumpang hingga Agustus 2023, Tumbuh 78 Persen

31 Agustus 2023

Angkasa Pura I Catat 45,3 Juta Pergerakan Penumpang hingga Agustus 2023, Tumbuh 78 Persen

PT Angkasa Pura I , melakukan transformasi untuk menanggulangi dampak negatif pandemi.

Baca Selengkapnya