Bank Mandiri Naikkan Suku Bunga Deposito Special Rate

Selasa, 7 Mei 2019 09:54 WIB

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memutuskan untuk menaikkan suku bunga simpanan, khususnya bunga deposito spesial rate.

Baca: Bank Mandiri Naikkan Suku Bunga Deposito Berdenominasi Dolar AS

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan, penaikan bunga deposito tersebut mau tak mau dilakukan karena mengikuti perkembangan di pasar, walaupun hal itu membuat biaya dana jadi terkerek. “Kami ikut suku bunga pasar saja,” katanya, Senin, 6 Mei 2019.

Sebelumnya, Panji mengatakan hampir semua bank mengalami kenaikan biaya dana (cost of fund/COF) karena kenaikan suku bunga dan persaingan perebutan dana sejak tahun lalu. Bank Mandiri baru menaikkan suku bunga spesial deposito tahun ini karena likuiditas bank yang cukup ketat.

"Jadi dana masih harus didapatkan dengan special rate. Maka terpaksa kami harus masuk dalam special rate deposito dan sebagian suku bunga DPK valas terpaksa kami adjust,” kata Panji beberapa waktu lalu.

Advertising
Advertising

Untuk menghindari tekanan yang lebih tinggi terhadap net interest margin (NIM), Bank Mandiri memutuskan menaikkan yield of loan sebesar 10 basis poin dari 8,2 persen menjadi 8,3 persen. Kenaikan CoF juga dikompensasikan lewat strategi pengelolaan likuiditas dari instrumen jangka pendek ke obligasi yang jangka menengah panjang.

Dengan kondisi tersebut, CoF dapat terjaga di level 2,9 persen dan penurunan NIM tidak terlalu signifikan yakni dari 5,8 persen pada Maret 2018 menjadi 5,66 persen pada kuartal I/2019.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menambahkan, penaikan suku bunga deposito tersebut dilakukan secara hati-hati agar tidak membuat beban biaya dana semakin tinggi. “Kalau ingin DPK tumbuh lebih cepat ya tinggal menaikkan suku bunga, tapi harus lihat dampaknya terhadap profitability,” ujarnya.

Secara industri, Bank Indonesia mencatat penghimpunan DPK pada Maret 2019 dalam instrumen tabungan dan giro mengalami pertumbuhan, sedangkan instrumen deposito justru mengalami perlambatan.

Berdasarkan Analisis Uang Beredar, total penghimpunan DPK pada Maret 2019 sebesar Rp 5.456,2 triliun. Jumlah itu tumbuh 6,3 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK Februari 2019 sebesar 5,8 persen (YoY).

Giro dan tabungan masing-masing tumbuh dari 1,2 persen (YoY) dan 6,1 persen(YoY) pada Februari 2019 menjadi 4,0 persen (YoY) dan 6,5 persen(YoY) pada Maret 2019. Di sisi lain, simpanan berjangka atau deposito tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca: Himpunan Bank Milik Negara Minta Pengaturan Bunga Deposito

Per Maret 2019, simpanan deposito tumbuh melambat dari 7,9 persen (YoY) menjadi 7,3 persen (YoY) pada Maret 2019. Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pertumbuhan simpanan berjangka milik nasabah korporasi maupun perorangan.

BISNIS

Berita terkait

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

4 jam lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

5 jam lalu

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

2 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

4 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya