Harga Merosot, Mentan Minta Bulog Segera Serap Beras Petani
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 5 Mei 2019 17:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Perum Badan Urusan Logistik alias Bulog untuk segera menyerap beras petani. Pasalnya, ia khawatir harga beras terus merosot menyusul naiknya stok di petani lantaran masuk musim panen.
BACA: Beras Bulog Menumpuk, Darmin: Bisa untuk Bantuan Pangan Non Tunai
"Kami minta Bulog aktif melakukan serapan di petani. Karena (harga) di pasar turun, kami khawatir di petani juga turun," ujar Amran di Toko Tani Indonesia Center, Jakarta, Minggu, 5 Mei 2019. Berdasarkan pantauannya di Pasar Kramat Jati, harga beras medium kini berkisar Rp 8.500 - 9.000 per kilogram.
Ia mengatakan Bulog melaporkan telah menyerap 10 ribu ton beras petani, Jumat, 3 Mei 2019. Sementara, dua hari lalu serapannya 12 ribu ton. "Jadi aku minta dengan hormat kepada Bulog seluruh Indonesia untuk melakukan serapan beras gabah secepatnya."
BACA: Darmin Jelaskan Sebab Bulog Ditugaskan Impor Bawang Putih
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik dalam rilis terbarunya mencatat adanya penurunan harga gabah dan beras selama April 2019. Menurut data teranyar tersebut, harga gabah kering panen melorot 5,37 persen dibanding bulan sebelumnya.
Selama April, harga beras kualitas premium di penggilingan dilepas dengan harga rata-rata Rp 9.465 per kilogram. Ketimbang Maret lalu, harga beras ini menurun 3,56 persen.
Penurunan harga juga terjadi untuk beras kualitas medium. Harga rata-rata di penggilingan mengalami penurunan sebesar 4,3 persen. Sedangkan harga beras kualitas rendah dipatok rata-rata Rp 8.936 atau turun 3,61 persen ketimbang Maret 2019.
Sebelumnya, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo mengatakan bahwa saat ini penyerapan beras Bulog rata-rata mencapai 10 ribu ton per hari. Bahkan, ia berujar sejak awal tahun hingga April tahun ini jumlah penyerapan telah mencapai 400 ribu ton.
Namun demikian, pada sisi penyaluran, pihaknya mengakui sedikit terkendala lantaran tak ada lagi Program Beras Sejahtera, sehingga stok di gudang Bulog belum bisa berkurang signifikan.
Menurutnya sejumlah upaya untuk mendongkrak penyaluran tersebut saat ini sedang dipersiapkan pemerintah, seperti wacana pemberian Natura (tunjangan beras) bagi TNI, Polri dan PNS yang akan kembali dalam bentuk beras fisik, bukan lagi uang. Selain itu, Bachtiar juga mengungkap akan membuka opsi ekspor ke negara lain demi meningkatkan penyaluran. Saat ini pihaknya pun tengah menjajaki pasar dengan Malaysia.
Baca berita tentang Bulog lainnya di Tempo.co.
BISNIS