Kata Apindo Soal Dugaan Proyek One Belt One Road Munculkan Utang

Jumat, 3 Mei 2019 16:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Hariyadi Sukamdani menilai proyek One Belt One Road atau Belt and Road Initiative (Prakarsa Sabuk dan Jalan) atau OBOR Cina akan memiliki dampak positif pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dampak ini muncul karena sejak awal pemerintah Indonesia mengarahkan kerja sama dalam proyek ini secara Business to Business, bukan Government to Government.

Baca juga: Kemenko Maritim: Tidak Ada Utang Pemerintah dalam OBOR Cina

"Jadi yang akan kita lihat ya seberapa jauh keseriusan pihak Cina-nya," kata Hariyadi saat ditemui selepas acara diskusi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Mei 2019.

Hariyadi menyadari pada beberapa kasus di negara lain, penolakan muncul terhadap skema kerja sama bisnis dari Pemerintah Cina ini. Namun untuk kasus Indonesia, ia menilai skema ini akan bisa terus berjalan karena proyek-proyek yang ditawarkan memang bagus secara bisnis. Di antaranya yaitu proyek energi terbarukan hingga infrastruktur.

Sebelumnya kesepakatan OBOR ini resmi ditandatangani kedua negara dalam Forum Belt and Road Kedua di Beijing, Cina pada 25 April lalu. Deputi Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin, dalam keterangan tertulis pada Selasa, 30 April 2019, mengatakan pelaksanaan kerja sama secara teknis dilanjutkan di level swasta.

Ridwan berujar pemerintah hanya membantu menyediakan payung besar kerja sama dan mempertemukan antara kepentingan pemerintah daerah yang membutuhkan investasi dengan investor, serta memberikan kepastian hukum tentang proses perizinan. “Setelah itu kerja sama dilanjutkan antar pengusaha."

Adapun pemerintah, ujar Ridwan, menawarkan tiga puluh proyek yang terbagi menjadi empat koridor di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Pulau Bali. “Tapi dari ketiga puluh proyek yang diusulkan itu hanya enam yang kemungkinan akan jalan,” kata dia. Jika ditotal, total nilai investasi di keempat koridor tersebut mencapai US$ 91.1 miliar.

Hariyadi menyadari skema kerja sama ini menuai pro kontra, salah satunya terkait adanya isu korupsi maupun utang dari Indonesia ke Cina. Namun, menurut dia, isu tersebut sebenarnya tidak akan muncul lagi lantaran kerja sama murni dilakukan Business to Business.

Dari informasi yang diterimanya, Hariyadi menyebut hasil final untuk daftar proyek One Belt One Road yang bakal dibangun masih belum final. Namun terakhir, ada sekitar 23 proyek atau lebih sedikit dari yang disampaikan Ridwan, yang bakal dibangun dengan anggaran senilai Rp 400 triliun. "Tapi itu kembali lagi mesti ditanamkan skala prioritasnya seperti apa," kata Hariyadi.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

11 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

20 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya