Kemenko Maritim Verifikasi Dugaan Penyelundupan Sampah Plastik

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 29 April 2019 22:39 WIB

Ilustrasi Sampah Plastik di Laut. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengirim tim untuk memverifikasi hasil investigasi sebuah lembaga konservasi lingkungan di Jawa Timur mengenai dugaan penyelundupan sampah plastik dari Australia, yang masuk lewat impor kertas bekas di Indonesia.

Baca juga: Kata Luhut Pandjaitan Soal Dugaan Penyelundupan Sampah Plastik

"Sekarang staf saya sedang ke sana pagi ini untuk mengecek benar enggak informasi itu. Saya tidak bisa langsung percaya," ujar Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Senin, 29 April 2019. Ia mengirimkan timnya ke daerah Brantas dan Porong untuk melihat langsung lokasi tersebut.

Safri mengatakan baru beberapa waktu lalu menerima laporan tersebut. Ia lantas sudah memanggil perwakilan lembaga nirlaba itu untuk memberi paparan. Setelah mendapat informasi, baru lah ia mengirim personel.

"Kami akan cek dan rakorkan lagi benar enggak kebijakan ini. Kami akan pastikan benar enggak pemeriksaannya. Kan saat pengiriman harusnya yang tertulis limbah kertas, bukan limbah plastik."

Hingga kini, industri kertas Indonesia memang masih mengimpor bahan baku kertas bekas, salah satunya dari Australia. Sebab, bahan tersebut sulit di temukan di dalam negeri. Pada 2018 lalu saja, impor kertas bekas dari Australia mencapai 52 ribu ton.

Hanya saja, berdasarkan hasil penelusuran lembaga Ecological Observations and Wetlands Conversation (Ecoton), ditemukan ada kandungan plastik dalam kertas bekas yang dikirim dari Australia dan diduga ada unsur kesengajaan. "Sebenarnya menurut aturan di Indonesia sampah plastik tidak boleh lebih dari 2 persen dari bobot kertas bekas yang diimpor," ujar Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi.

Prigi mengatakan hingga November 2018 hampir 30 persen sampah kertas yang dibeli dari Australia isinya adalah sampah plastik. Ia menyebut adanya perilaku buruk dari negara-negara maju yang merasa kesulitan mengatasi sampah dan menyadari mahalnya biaya daur ulang.

Atas temuan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan juga ikut buka suara. "Enggak boleh, kita enggak mau, memangnya kita tempat pembuangan sampah?" kata Luhut. Kendati, ia mengaku baru mendengar laporan itu.

Luhut mengatakan kementeriannya bakal menindaklanjuti temuan soal dugaan penyelundupan sampah plastik. Apabila benar, ia menegaskan bahwa kasus tersebut tidak boleh dibiarkan. "Itu tidak boleh," kata dia. "Saya sudah larang juga sampah plastik datang ke Batam."

Berita terkait

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

10 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

19 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

26 hari lalu

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

28 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

34 hari lalu

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.

Baca Selengkapnya

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

36 hari lalu

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

38 hari lalu

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.

Baca Selengkapnya

Kapal Bantuan Pertama Tiba di Gaza, 200 Ton Makanan Siap Dibagikan untuk Warga Palestina

47 hari lalu

Kapal Bantuan Pertama Tiba di Gaza, 200 Ton Makanan Siap Dibagikan untuk Warga Palestina

Sebanyak 200 ton bahan makan telah tiba di Gaza oleh badan amal Amerika Serikat untuk dibagikan kepada warga Palestina

Baca Selengkapnya

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

56 hari lalu

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

Untuk mengurangi tumpukan sampah plastik kantong resek, Pemkab Garut bersama Chandra Asri membangun jalan berbahan aspal plastik sepanjang 50,2 km.

Baca Selengkapnya

Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

58 hari lalu

Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

Kota Balikpapan, Kota Surabaya, Kota Bontang, Kota Bitung, dan Kabupaten Ciamis raih Adipura Kencana 2023.

Baca Selengkapnya