TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Semen Gresik Tbk. mendapat penawaran pendanaan dari 10 bank asing dan lolak untuk pembangunan proyek 10 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di lima lokasi dan dua pabrik baru di Jawa dan Sulawesi. Beberapa bank itu di antaranya PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI), Citibank dan Standard Chartered. "Mereka mau memberikan tawaran komitmen karena performa Semen Gresik bagus dan bisa dipercaya," kata Sekretaris Perusahaan Semen Gresik Saifuddin Zuhri di Jakarta kemarin.Menurut dia, Bank Mandiri telah berkomitmen menggelontorkan dana hingga Rp 3 triliun. "Bank lokal lainnya rata-rata berkomitmen sama (dengan Bank Mandiri), paling beda sedikitlah," ujar dia. Manajemen produsen semen milik negara ini telah memperkirakan proyek itu akan menghabiskan dana sekitar US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 10 triliun). Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto menyatakan, sumber dana dari luar perseroan hanya akan memenuhi 70 persen kebutuhan dana, sedangkan minimal 30 persen sisanya dari kas internal. "Tapi sejauh ini kami masih memonitor pasar, sehingga kalau mengambil keputusan bisa tepat," kata Dwi. Pada cetak biru ekspansi emiten berkode SMGR ini, pembangunan 10 PLTU akan dilakukan di lima lokasi. PLTU berbahan bakar batu bara akan dibangun di Tuban, Jawa Timur sebesar 2x65 megawatt, Indarung (Sumatera Barat) 3x35 megawatt, Biringere Pangkep (Sulawesi Selatan) 1x35 megawatt, dan empat pembangkit baru dengan masing-masing 35 megawatt. Sehingga total kapasitas PLTU adalah 410 megawatt. Semen Gresik juga akan membangun dua pabrik baru di Jawa dan Sulawesi pada 2010 dan 2011. Masing-masing kapasitas produksi semen di pabrik tersebut diperkirakan 2,5 juta per tahun.Wahyudin Fahmi