Ada Kampanye Negatif, Ekspor Sawit ke Eropa Januari - Maret Turun

Senin, 15 April 2019 15:37 WIB

Shutterstock.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat ada penurunan nilai ekspor untuk komoditas sawit sepanjang Januari hingga Maret 2019. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan sepanjang Januari-Maret ekspor sawit ke Eropa tercatat cukup signifikan.

Baca juga: Luhut Ancam Gugat Eropa ke Pengadilan Jika Negosiasi Sawit Buntu

Misalnya ekspor sawit ke Inggris tercatat turun sebesar 22 persen dan ke Belanda tercatat menurun sebesar 39 persen. "Demikian juga Jerman, Italia, Spanyol dan Rusia juga turun. Kami tahu karena terjadi karena ada kampanye negatif penggunaan sawit di Eropa," kata Suhariyanto saat mengelar konferensi pers di kantonya, Jakarta, Senin 15 April 2019.

Sawit asal Indonesia kini tengah menghadapi tantangan karena banyak diberitakan negatif oleh beberapa pihak. Salah satunya, sawit dituding tidak ramah lingkungan dan menjadi penyebab alih lahan hutan menjadi kebun sawit.

Selain itu, Uni Eropa dan bersama Parlemen Uni Eropa tengah membahas mengenai kebijakan pelarangan sawit asal Indonesia dan Malaysia. Jika kebijakan ini ditetapkan, maka bakal ikut menekan ekspor sawit asa Indonesia ke Eropa.

Kendati ada penurunan nilai ekspor di beberapa negara di Eropa, BPS mencatat kinerja ekspor Indonesia di Eropa cenderung tak terpengaruh. Hal ini ditunjukkan dengan neraca dagang antara Indonesia ke Eropa yang masih mengalami surplus.

BPS mencatat pada Januari hingga Maret 2019 ekspor ke wilayah Eropa mencapai US$ 3.6 miliar dan impor tercatat sebesar US$ 3.02 miliar. Dengan kondisi ini membuat neraca dagang Indonesia-Eropa pada Januari-Maret 2019 neraca masih surplus US$ 587 juta.

"Jadi secara umum neraca perdagangan Indonesia ke Eropa masih bagus," kata Suhariyanto.

Sementara itu, BPS mencatat neraca perdagangan pada Maret 2019 mengalami surplus sebesar US$ 540 juta. Surplus ini berasal dari surplus neraca non migas pada Maret 2019 yang mengalami surplus sebesar US$ 988 juta.

Dengan kondisi itu, jika digabungkan selama Januari hingga Maret 2019, neraca perdagangan masih mengalami defisit. Meski demikian nilainya tidak terlalu besar atau hanya mencapai US$ 190 juta.

Baca berita sawit lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

4 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

4 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya