Prabowo Sebut Deindustrialisasi, TKN: Manufaktur Masih Tumbuh

Minggu, 14 April 2019 09:06 WIB

Pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, bersama pasangan calon Prabowo Subianto - Sandiago Uno, saat menyanyikan lagu Indonesia Raya saat debat capres ke-5 di Jakarta, 13 April 2019. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Deindustrialisasi atau penurunan kontribusi sektor manufaktur menjadi substansi yang disinggung calon presiden Prabowo Subianto dalam segmen awal debat pamungkas pada Sabtu, 13 April 2018. Prabowo mengkritik bahwa Indonesia saat ini tak memproduksi apa-apa.

Baca: Debat Pilpres Kelima, Pertumbuhan Ekonomi Bakal Jadi Isu Utama

Ekonom sekaligus anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arif Budimanta mengatakan keadaan industri di masa pemerintahan Jokowi tak seperti yang ditudingkan Prabowo. "Beliau justru telah meluruskan arah sistem ekonomi Indonesia yang mengarah ke berbasis Pancasila," ujar Arif seusai debat di The Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019.

Arif mengatakan, selama 4,5 tahun Jokowi menjabat, industri manufaktur tetap memberikan kontribusi yang positif. Manufaktur juga diklaim menjadi penyumbang produk domestik bruto atau PDB.

Adapun selama ini yang menjadi konsentrasi Jokowi terhadap masalah yang dihadapi pemerintah bukan tidak tumbuhnya industri manufaktur, melainkan value edit yang dihasilkan dari industri. "Misalnya, gimana caranya kita mengolah sawit bukan hanya di level CPO tapi juga biofuel. Ini kan industrialisasi, ada teknologi, proses," ujar Arif.

Kritik terhadap deindustrialisasi itu dikemukakan Prabowo saat pemaparan visi-misi di segmen pertama. Prabowo mengatakan pemerintah tidak mungkin memberikan kesejahteraan yang sebenarnya bagi masyarakan Indonesia. "Padahal dalam UUD 1945 sudah jelas rancangbangun perekonomian kita, jelas kita tidak bisa biarkan kekayaan nasional mengalir keluar."

Arif mengatakan selama ini pembangunan Indonesia telah berorientasi pada Tanah Air. Menurut Arif, bahkan pemerintahan Jokowi telah mencatatkan prestasi di bidang ekonomi. Pemerintah, kata dia, telah menfokuskan pemerataan pembangunan pada daerah tertingggal.

Pemerataan distribusi ini berdampak pada penekanan disparitas harga. Imbasnya, ketimpangan di Pulau Jawa dengan pulau-pulau lain minim.

Baca: Di Kampanye Akbar, Jokowi Singgung Prestasi Ekonomi RI

Ia juga mengklaim neraca perdagangan migas dan nonmigas positif. "Juga terkait dengan pemerimaan negara. Ekstensifikasi dan intensifikasi sudah dilakukan dengan Pak Jokowi," ujarnya. "Terkait dengan penerimaan bukan hanya dari deviden, tapi juga pajak tapi juga neraca," Arif mengimbuhkan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Advertising
Advertising

Berita terkait

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

28 menit lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

1 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

6 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

6 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

7 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

7 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

14 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

15 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

16 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya