BRI Ajak Debiturnya Melantai di Pasar Modal

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 10 April 2019 12:52 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan Global Sustainability Bond pertama di Indonesia sebesar USD 500 juta.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengajak para debiturnya untuk melantai di pasar modal. Ajakan itu disampaikan dalam Workshop Go Public Bersama BRI Group: Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan Perusahaan Melalui IPO Saham, di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 10 April 2019.

Baca juga: BRI Akan Salurkan KUR Rp 86,9 Triliun di Tahun 2019

SEVP Treasury and Global Services BRI Listiarini Dewajanti mengatakan banyak keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan bila menjadi perusahaan terbuka. "Ada akses pasar modal untuk opsi pendanaan yang bervariasi," kata dia saat memberi sambutan di acara tersebut. Pendanaan tersebut bisa melalui pendanaan perbankan maupun pasar modal.

Di samping itu, menurut Listiarini, melantai di pasar modal, juga bisa meningkatkan nilai perusahaan. Belum lagi, untuk menjadi terbuka, perusahaan didorong untuk menerapkan praktek good corporate governance. Sehingga, ujar dia, perusahaan ke depannya bisa tumbuh secara berkelanjutan.

Direktur Ritel dan Menengah Bank BRI Supari berharap dari diskusi itu kesadaran para debitur untuk go public bisa meningkat, khususnya bagi mereka yang belum melantai di pasar modal. Ia mengatakan perseroan juga berupaya untuk memberikan nilai tambah terkait pelayanan pasar modal kepada nasabah melalui kerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), imbuhnya.

Saat ini, BRI Group memiliki layanan keuangan yang terintegrasi kepada debitur terkait pelayanan pasar modal yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah, khususnya dengan hadirnya PT Danareksa Sekuritas yang sudah menjadi bagian dari Bank BRI. Di samping Danareksa Sekuritas, saat ini Bank BRI telah memiliki beberapa perusahaan anak, di antaranya yakni BRI Syariah, BRI Life, BRI Finance, BRI Agro, BRI Remittance dan BRI Ventures.

Dari 7 perusahaan anak yang dimiliki Bank BRI, kata Supari, BRI Syariah telah melakukan Initial Public Offering (IPO) pada Mei 2018. Ternyata, setelah melantai di bursa, kinerja BRI Syariah pun semakin meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan per 2018, BRI Syariah berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 106,6 miliar, naik dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp 101 miliar. Sedangkan untuk aset tumbuh sebesar 20,20 persen menjadi Rp 37,91 di triliun di akhir 2018, dari Rp 31,54 triliun di tahun 2017.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan perseroan menargetkan lebih banyak perusahaan yang melakukan IPO. Tahun lalu, ada 57 perusahaan anyar yang melantai di bursa. "Itu rekor tertinggi, sekarang kami menargetkan 75 perusahaan tercatat baru," kata dia. "Ini optimisme kami di pasar modal, saat ini saat tepat masuk ke pasar modal."

Baca berita BRI lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

13 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya