Kata Ekonom Soal Prediksi The Economist Jokowi Vs Prabowo

Senin, 8 April 2019 06:39 WIB

Artikel The Economist berjudul: Indonesia's presidential election, Competing visions. Economist.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef Bhima Yudhistira Adinegara mengatakan kebijakan ekonomi yang dijanjikan oleh calon presiden nomor urut 02 Joko Widodo atau Jokowi cenderung bermain aman. Ia mengatakan kebijakan yang ditawarkan Jokowi sebagai calon inkumben hanya melanjutkan kepemimpinan sebelumnya.

"Salah satunya adalah rogram kartu prakerja yang dicanangkan Jokowi. Program itu hanya modifikasi dari kartu yang sudah ada sebelumnya. Petahana juga cenderung bermain aman, alias Jokowi tidak akan lakukan hal yang baru," kata Bhima ketika dihubungi Tempo, Ahad 7 April 2019.

Sebelumnya The Economist Intelligence Unit, salah satu unit dari majalah The Economist memprediksi bahwa calon inkumben, Jokowi, bakal menang dalam Pilpres mendatang. Dengan kemenangannya, The Economist memprediksi Jokowi akan memastikan kelanjutan reformasi iklim usaha pada lima tahun kedua pemerintahannya, meski diperkirakan tidak berubah drastis.

"Kami mengantisipasi jika Jokowi menang, maka deregulasi untuk perbaikan iklim bisnis akan terjadi sedikit demi sedikit dan pembukaan untuk investasi asing dilakukan secara gradual. Big Bang reformasi terdengar elusif," tulis laporan The Economist Intelligence Unit yang dikutip Ahad, 7 April 2019.

Sebaliknya, jika Prabowo Subianto menang dalam pemilihan ini, diperkirakan bakal memberikan tantangan bagi para pebisnis asing yang bakal menanamkan investasinya. Bahkan, kondisi stabilitas fiskal diprediksi bakal terancam dengan kebijakan Prabowo yang menyatakan bakal memotong pajak.

Adapun, Bhima meragukan jika Prabowo menang maka arah kebijakan yang dikeluarkan bakal mengarah pada proteksionisme. Ia mengatakan janji pengurangan impor dan juga mengenai pemotongan pajak adalah strategi menarik suara yang dilakukan Prabowo.

"Itu biasa untuk tarik suara, implementasinya nanti akan berbeda. Prabowo juga kemungkinan akan terjebak pada kebijakan ekonomi yang tidak ekstrem mengingat parlemen dikuasai kubu pro Jokowi," kata dia.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan paket-paket kebijakan sebagai bagian dari reformasi yang dilakukan Jokowi memang bagus secara konsep. Tetapi implementasinya tidak berjalan dengan baik seperti yang direncanakan.

Sedangkan, Faisal melihat, janji kampanye kubu Prabowo hampir sama dengan yang dijanjikan oleh Jokowi lima tahun lalu. Kendati demikian, implementasi dari janji-janji kampanye itu yang belum tentu dengan mudah dijalankan.

"Jadi kalau Prabowo menang pun, kemungkinan akan mengalami kendala dan tantangan yang sama dalam mengimplementasikan janji kampanyenya," kata Faisal ketika dihubugi Tempo, secara terpisah, Ahad.

Faisal menuturkan, kebijakan pemotongan pajak yang dijanjikan oleh kubu Prabowo harus dilakukan secara hati-hati jika akhirnya harus diterapkan. Sebab jika tidak hati-hati, bisa berakibat pada penurunan penerimaan negara yang bisa memengaruhi stabilitas fiskal.

Faisal mencontohkan di negara maju seperti Amerika Serikat, tax ratio dan tingkat kepatuhan pajaknya sudah tinggi. Jadi kebijakan pemotongan pajak menjadi lebih mungkin dilakukan tanpa mempengaruhi stabilitas fiskal.

Sebaliknya di Indonesia tax ratio dan kepatuhan pajak relatif masih rendah. Sehingga jika ingin menerapkan tax cut, mesti diikuti dengan upaya yang lebih keras utk mendorong peningkatan kepatuhan pajak. "Dalam hal ini mengejar para wajib pajak yang belum atau menghindar dari pajak," kata dia.

Baca juga berita Jokowi lainnya di Tempo.co

Berita terkait

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

4 menit lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

3 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

5 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

5 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

6 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya