BI: Implementasi Standardisasi QR Code pada Semester II 2019

Sabtu, 6 April 2019 06:01 WIB

Ilustrasi QR Code. Youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta mengatakan akan segera mengimplementasi standardisasi QR Code atau QR Code Indonesia atau QRIS dengan mercant presented mode.

BACA: Tiru Negara Lain, BI Bikin Standarisasi QR Code

"Implementasi QRS ini dengan mpm secara nasional kita harapkan di semester dua bisa kami lakukan," kata Filianingsih di Gedung Bank Indonesia Jakarta, Kamis, 4 April 2019.

Dia juga mengatakan hal itu akan dilakukan termasuk juga transaksi cross border atau lintas dengan masa transisi. Filianingsih mengatakan penerapan QR code lintas batas akan diterapkan di Singapura dan Thailand.

BACA: QR Code Himbara Akan Melebur Menjadi T-Cash Saingi Ovo dan Go-Pay

Advertising
Advertising

Menurut Filianingsih, untuk penyedia QR Code yang sudah berjalan, akan BI minta untuk menyesuaikan dengan yang standar dan dengan nasabah nantinya. "Sekarang kita sudah lakukan piloting tahap kedua untuk waktu dua bulan," ujarnya.

Filianingsih juga mengungkapkan beberapa alasan Bank Indonesia membuat standardisasi QR Code atau QRIS. Salah satunya, karena dia melihat di beberapa negara yang sudah banyak menerapkan penggunaan QR code, namun bersifat ekslusif atau close globe.

"Contohnya Tencent dan Alibaba di Cina, hanya untuk dia saja. Dia tidak bisa dibaca oleh yang lain dan tidak bisa membaca yang lain," kata Filianingsih.

Kedua, kata dia, di banyak negara yang menerapkan QR code tidak mengarah kepada interoperabilitas. Ketiga, menurut Filianingsih, penerapan di berbagai negara tidak standar, sehingga sendiri-sendiri.

"Bank Indonesia melihat, sebelum kami terlambat, kami lakukan standarisasi QR code," ujarnya.

Filianingsih mengatakan, terdapat kasus scam QR code di Cina. Kasus tersebut, kata dia, menimbulkan kerugian hingga US$ 13 juta.

Saat ini, kata dia, tren yang terjadi itu mulai ada gabungan, supaya bisa saling membaca. Di mana, nantinya orang Indonesia bisa belanja di luar negeri dan turis asing juga bisa belanja di Indonesia.

"Ini artinya trennya gabungan principle global, European Master Visa sudah menyusun standar yang bersifat open source. Artinya bisa dipakai dan bisa dibaca (di berbagai negara)" kata dia.

Hal ini, kata dia, mendukung interopabilitas domestik dan internasional. Kedua, kata dia, tendensi dari regulator ingin untuk mengeluarkan standar nasional sesuai dengan standar EMV.

Baca berita tentang QR Code lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya