Alasan Kadin Dukung Luhut Revisi Larangan Menjual Benih Lobster

Kamis, 4 April 2019 17:43 WIB

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mendengarkan penjelasan guru besar Teknik Kimia ITB Subagjo saat melakukan kunjungan di Laboratorium Katalis Teknik Kimia, Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu 30 Januari 2019. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto, mendukung revisi terhadap larangan menjual benih lobster yang diusulkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Dengan begitu, lapangan kerja di desa-desa bisa terbuka luas dan pada akhirnya meningkatkan devisa negara.

BACA: Kenapa Luhut Desak Susi Pudjiastuti Revisi Aturan Benih Lobster?

Yugi beralasan, hanya 0,01 persen saja dari benih lobster di alam yang bisa hidup dan tidak dimakan oleh predator. Sementara jika ditangkap dan dikembangbiakkan seperti di Vietnam, maka yang bisa terus bertahan hidup bisa mencapai lebih dari 70 persen.

“Jumlah benih lobster di Indonesia setiap tahun ada belasan miliar ekor,” kata Yugi saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 4 April 2019. Sehingga dari aspek keberlanjutan lingkungan maupun SDGs (Sustainable Development Goals), benih lobster seharusnya boleh ditangkap dengan kuota tertentu.

BACA: Polemik Lelang Kapal Ikan, Kadin: Harus Diperbaiki

Advertising
Advertising

Usulan dari Luhut ini sebelumnya disampaikan oleh Direktur Perbenihan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Coco Kokarkin Soetrisno, usai menghadiri rapat di Kemenko Kemaritiman. “Rekomendasi Menko Maritim, dan semua stakeholder yang hadir, agar Pasal 7 itu diubah,” kata Coco saat ditemui di Kantor Kementerian Kemaritiman, Jakarta Pusat, Kamis, 4 April 2019.

Adapun larangan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster, Kepiting dan Rajungan dari Wilayah Negara Republik Indonesia. Pasal 7 menyebutkan, “setiap orang dilarang menjual benih lobster untuk budidaya.”<!--more-->

Coco menjelaskan bahwa larangan ini terbit karena mempertimbangkan kelestarian dan banyaknya aksi penyelundupan benih lobster. Untuk budidaya lobster saja, dibutuhkan waktu panen hingga 6-8 bulan.

Gagal Diselundupkan, Benih Lobster Kembali Dilepasliarkan

Sementara jika langsung menjual benihnya, hasilnya bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah dalam beberapa hari saja. “Nah itu yang dikhawatirkan ibu (Susi) sehingga dia mengeluarkan sikap.”

Yugi melanjutkan bahwa Kadin juga mendukung agar pemerintah bisa mengembangkan teknologi budidaya benih lobster. Sebab, riset pembenihan lobster saat ini dinilai masih belum maksimal. “Sambil, riset unuk pemijahan benih lobster dikembangkan di dalam negeri,” ujarnya.

Yugi memahami ada kekhawatiran dari Susi mengenai aksi penyelundupan. Namun pencegahan bisa dilakukan dengan sejumlah instrument. Pertama yaitu meningkatkan sistem pengawasan.

Kedua yaitu melarang benih untuk diekspor agar bisa fokus dikembangbiakkan di dalam negeri saja. Jika di dalam negeri sudah berhasil, Ia meyakini jika pelaku budidaya akan mendukung kepolisian untuk mengungkap jika ada pemain yang nakal dan nekat mengekspor benih lobster.

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

8 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

2 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

3 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

3 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

3 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

4 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya