Susi Pudjiastuti Minta Warga Banyuwangi Kurangi Sampah Plastik

Rabu, 3 April 2019 16:46 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, membuka Banyuwangi Underwater Festival 2019 yang diselenggarakan di kawasan konservasi Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Selasa 2 April 2019. Foto/KKP

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memotivasi para anak nelayan tentang pentingnya menjaga ekosistem laut di Pantai Bansring, Banyuwangi. Salah satunya, kata dia, dengan mengurangi penggunaan sedotan dan botol plastik untuk meminimalisir penumpukan sampah plastik di laut.

BACA: Menteri Susi Protes Lelang Kapal, Luhut: Pelelangannya yang Keliru

Di pulau itu, Susi menyempatkan untuk membuat video ajakan. "Saya di Bansring kawasan konservasi, namun sayang banyak sampah yang datang dari mana-mana. Tempat wisata yang cantik ini sesekali jadi kotor, karena sampah yang banyak ini. Ayolah kita mulai kurangi pemakaian sampah plastik," kata Susi melalui YouTube, Rabu, 3 April 2019.

Dia menganjurkan untuk mulai mengurangi pemakaian plastik sekali pakai. Menurut dia, sayang, bila laut secantik itu dengan ikan yang begitu banyak, terdapat banyak sampah.

"Diantara ikan-ikan yang cantik-cantik, kita lihat ada tempat minuman di sana, menyedihkan sekali. Ini adalah ulah kita yang tidak bertanggungjawab. Sebaiknya mulai sekarang kita hentikan. Kalau tidak, laut yang cantik, ikan yang indah harus berdampingan dengan plastik-plastik ini. Sayang sekali," kata Susi.

Advertising
Advertising

BACA: Harapan Susi Pudjiastuti akan Kawasan Konservasi Laut di Maluku

Ia juga mengatakan akan mengirimkan kacamata renang agar anak-anak dapat menjaga laut di sekitar mereka. Tak ketinggalan, Susi, juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada anak yatim-piatu di wilayah itu.

Hal itu Susi sampaikan usai membuka Banyuwangi Underwater Festival 2019 di kawasan konservasi Pantai Bangsring. Saat pembukaan acara itu, Susi didampingi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Kehadiran Susi disambut dengan kemeriahan pertunjukan tari khas Banyuwangi, Gandrung, yang ditampilkan oleh 45 penari dari Sanggar Wongso Arum di bibir pantai.

Di lokasi itu, Susi juga ikut memungut sampah yang berserakan. Saat melihat paddle board yang terparkir di tepi Rumah Apung, ia pun tak kuasa menahan kerinduannya untuk melakukan olahraga kegemarannya dan berkeliling mengitari perairan sekitar.

Saat tiba di pulau seberangnya, dia juga melihat ada sampah yang berserakan di pantai dan laut. Di pulau Tabuhan itu, Susi mengajak pemuda pemudi Banyuwangi untuk datang, melihat dan membersikan sampah yang ada.

"Ayo pemuda pemudi Banyuwangi, saya ingin mendengar kalian melakukan pembersihan di pulau Tabuhan, supaya ini semua bersih. Saya akan kembali untuk melihat nanti," ujar Susi Pudjiastuti.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

5 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

5 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

6 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

15 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

16 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

23 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya