TEMPO.CO, Morotai - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengapresiasi kerja sama antara Indonesia dan AS terkait dengan dibukanya 3 kawasan baru konservasi laut di perairan wilayah Maluku Utara.
Baca: Menteri Susi Protes Lelang Kapal, Luhut: Pelelangannya yang Keliru
Susi Pudjiastuti menyebutkan kerja sama kedua pemerintah di bidang kelautan ini telah terjalin selama 7 dekade terakhir. Menurut dia, kerja sama itu juga telah membantu Indonesia untuk meningkatkan perlindungan keanekaragaman hayati laut di sejumlah wilayah perairan.
Dibukanya tiga Kawasan Konservasi Perairan baru di Maluku Utara ini, menurut Susi Pudjiastuti, akan membantu mewujudkan perikanan yang berkelanjutan dan ketahanan pangan. "Kami berharap, kedua negara akan terus berkolaborasi untuk mencapai tujuan itu di masa mendatang,” ujarnya, Selasa, 2 April 2019.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, USAID telah sepakat untuk mendukung Indonesia mencapai 20 juta hektare Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil atau KKP3K sampai dengan 2020.
“Dukungan itu antara lain dibuktikan dengan pembentukan 1 juta hektare KKP di Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat. Pembentukan KKP ini akan melindungi habitat dan spesies utama laut yang secara langsung akan meningkatkan produktivitas perikanan dan menjamin keamanan pangan bagi masyarakat lokal,” kata Brahmanya.
Direktur Misi USAID Indonesia Erin E. McKee menjelaskan, dukungan dari pemerintah AS tersebut secara teknis disalurkan melalui USAID SEA yang mendukung pemerintah daerah untuk meningkatkan pengelolaan laut di hampir 8 juta ha wilayah perairan Provinsi Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Melalui semua kerja sama kita di sektor kelautan, USAID mendukung visi Pemerintah Indonesia untuk mandiri dalam pelestarian ekosistem laut seperti melindungi terumbu karang yang vital melalui rencana tata ruang laut terkini. "Yang membekali para mitra dengan instrumen penting untuk melaksanakan tata kelola sumber daya alam yang lebih baik,” kata Mc Kee.
Sementara itu, pemerintah daerah sangat menyambut baik atas upaya yang dilakukan USAID di Maluku Utara karena dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Sektor perikanan menjadi mata pencaharian 34.000 rumah tangga warga setempat.
Perikanan Maluku Utara menyediakan mata pencaharian bagi lebih dari 34.000 rumah tangga. "Hasil perikanan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, pasar domestik dan perdagangan internasional,” ujar Wakil Gubernur Maluku Utara Natsir Thoib.
Baca: Lelang Kapal Diprotes Susi, Jaksa Agung: Sesuai Prosedur
Hal serupa juga diutarakan oleh Bupati Morotai Benny Laos. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih karena Pulau Morotai telah dipilih sebagai lokasi peringatan 70 tahun hubungan bilateral dan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat.
BISNIS