Jawa Barat Terapkan Pengolah Sampah Plastik Jadi Solar

Jumat, 29 Maret 2019 14:48 WIB

Alat berat mengangkut sampah yang menutupi aliran Kali Pisang Batu, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 7 Januari 2019. Sampah plastik terlihat mendominasi hamparan sampah di kali tersebut. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Bandung -Pemerintah provinsi Jawa Barat menandatangani kesepakatan bersama dengan Plastic Energi Limited untuk menerapkan teknologi pemrosesan sampah plastik menjadi BBM jenis solar. “Sudah disepakati teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar solar ini akan diterapkan di Jabar,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dikutip dari rilis pemerintah Jawa Barat, Kamis, 28 Maret 2019.

BACA: Pekerja Tewas Tergiling Mesin Limbah Plastik, Izin Usaha Disorot

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan perwakilan Plastic Energi Limited, Kirk Evan di Gedung Negara Pakuan, Kamis, 28 Maret 2019. Ridwan Kamil mengatakan, teknologi pengolahan plastik itu akan diterapkan di Kota Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Cirebon, dan Tasikmalaya karena daerah tersebut menghasilkan sampah dalam jumlah besar, sekaligus konsumsi plastiknya tinggi.

“Mereka berminat mengajak kami memerangi sampah plastik menjadi berguna. Kita tahu Indonesia dikenal sebagai penyumbang sampah plastik ke lautan," kata Ridwan Kamil.

BACA: Kurangi Kantong Plastik, Supermarket Pakai Kardus Bekas

Advertising
Advertising

Ridwan Kamil mengatakan, lewat kerja sama tersebut, Plastic Energi Limited bersedia memberi hibah 20 juta Dollar AS, sekitar Rp 280 miliar, untuk studi kelayakan penerapan teknologi tersebut di enam kota di Jawa Barat. Studi kelayakan akan dimulai Agustus ini. “Akan studi kelayakan dulu hingga Maret 2020, setelah itu kita akan mulai memproses,” kata Ridwan Kamil.

Taksiran investasi proyek tersebut ditaksir menembus 200 juta Dollar AS, atau setara Rp 2,8 triliun. “Ini menunjukkan Jabar di mata dunia dilihat sebagai provinsi yang pro bisnis yang juga melahirkan mutual benefit yang juga terhadap lingkungan," kata Ridwan Kamil.

Perwakilan Plastik Energi Limited, Kirk Evan mengatakan, pengolahan setiap satu kilogram sampah plastik dapat menghasilkan 0,8 liter solar. Sampah plastik yang diolah adalah sampah plastik rumah tangga dan plastik pembungkus makanan. Pengolahan sampah plastik menjadi solar itu membutuhkan lahan seluas 1 hektare.

Jawa Barat akan menjadi daerah pertama yang akan menerapkan teknologi pengolahan sampah plastik tersebut. “Kita pilih Jabar karena Pak Ridwan sudah berkomitmen kepada saya untuk pengolahan sampah plastik dan ada satu potensi agar bisa menjadi contoh untuk provinsi lain di Indonesia,” kata Kirk Evan, dikutip dari siaran pers pemprov Jawa Barat, Kamis, 29 Maret 2019.

Plastic Energy Limited merupakan perusahaan asal Inggris yang bermarkas di London, yang memiliki paten teknologi pengolahan sampah plastik menjadi energi. Dalam situsnya, perusahaan tersebut mengklaim memiliki teknologi yang menjadi solusi pengolahan terakhir sampah plastik dengan mengubahnya menjadi bahan bakar.

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

4 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

8 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

10 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

22 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya