Jusuf Kalla Bahas Ekspor dan GSP dengan Darmin Nasution dkk

Reporter

Friski Riana

Jumat, 29 Maret 2019 13:20 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun (kanan) di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 28 Februari 2019. Pertemuan tersebut membahas dimulainya penghapusan tarif masuk untuk produk kurma dan minyak zaitun asal Palestina. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengadakan rapat bersama Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 29 Maret 2019.

Baca juga: Evaluasi SPBE, Kementerian Keuangan Raih Predikat Memuaskan

Enggar mengatakan, rapat yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu membahas peningkatan ekspor dan beberapa hal terkait fasilitas perdagangan prefensial atau Generalized System of Preferences (GSP). "Dalam kaitan GSP, seperti kita ketahui dua negara itu sudah dicabut GSP-nya. Pak Wapres menanyakan bagaimana dengan progress dari kita," katanya.

Enggar mengatakan, pemerintah Indonesia bersyukur karena Amerika Serikat masih memberikan fasilitas GSP untuk sementara, sambil menunggu proses penyelesaian sejumlah masalah,yaitu yang berkaitan dengan akses pasar. Amerika, kata Enggar, sebetulnya tidak mempermasalahkan neraca perdagangan mereka terhadap Indonesia yang defisit.

"Tapi tolong jangan dibatasi market access mereka. Itu saja permintaan mereka. Jadi, berbagai aturan-aturan yang juga termasuk di dalamnya yang kita sudah harus berubah karena keputusan WTO, harus kita sesuaikan," ucapnya.

Menurut Enggar, salah satu kendala yang belum selesai dibahas adalah mengenai data center. Ia menuturkan bahwa proses aturan tentang data center masih dibahas di Kementerian Kominfo. Kendala lainnya juga menjadi urusan Kominfo. Sedangkan isu di Kementerian Perdagangan, Enggar memastikan sudah selesai dan disepakati di Kantor Kementerian Perekonomian.

Kementerian Kominfo diketahui sedang merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE). Pasal 17 yang akan direvisi berbunyi sebagai berikut:

Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, perlindungan, dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.

Keputusan merevisi aturan tersebut diperkirakan terjadi karena tekanan AS terkait pemberian fasilitas GSP terhadap Indonesia.

Baca berita Jusuf Kalla lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

16 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

17 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

19 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

19 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

20 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

22 jam lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

22 jam lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya