TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Keuangan Boediono mengatakan bahwa melesetnya beberapa asumsi indikator ekonomi makro yang tertuang di dalam APBN adalah soal yang biasa. Boediono, seusai silaturahmi tahun 2002 Menkeu dan pejabat eselon I Departemen Keuangan di Gedung Depkeu Lapangan Banteng Jakarta, Kamis (3/1), mengatakan, “Soal kemelesetan asumsi dan penyesuaian di tengah jalan adalah bagian dari realita hidup pemerintah untuk mengelola keuangan negara.” Beberapa indikator ekonomi makro asumsi APBN 2001 meleset seperti laju inflasi, suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan harga minyak. Menurutnya tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa memastikan apa yang terjadi di masa depan. “Yang terbaik yang bisa dilakukan adalah memperkirakan sebaik mungkin, dengan informasi yang ada pada saat itu. Pada saat tahun 2001 kemarin, informasi yang didapat demikian,” katanya. Untuk tahun 2002, lanjut Menkeu, dipastikan ada yang meleset dari asumsi sebelumnya. Tetapi, dalam hal ini yang terbaik untuk dilakukan adalah mekanisme tinjau ulang di tengah jalan (mid-term review) dan penyesuaian di tengah jalan (mid-term adjustment). Mekanisme ini merupakan mekanisme yang wajar dalam setiap rencana bujet di berbagai negara. “Mekanisme ini harus kita pegang,” tegasnya. Jika revisi tersebut tidak dilakukan akan menyebabkan negara terperangkap kepada suatu kondisi bujet yang tidak riil. “Kondisi ini lebih berbahaya daripada kita melakukan adjustment - yang meskipun agak menyakitkan - tetapi kita melakukan pada saat sebelum terlambat,” paparnya. (ebnu yufriadi-tempo news room)
Berita terkait
Wedding Anniversary BaekHong Queen of Tears, Bikin Netizen Gagal Move On
2 menit lalu
Wedding Anniversary BaekHong Queen of Tears, Bikin Netizen Gagal Move On
Setelah episode terakhir Queen of Tears, beberapa foto romantis Baek Hyun Woo dan Hong Hae In dirilis