Sri Mulyani: Proyek Rumah WIKA di Aljazair Bisa Pangkas Defisit

Rabu, 27 Maret 2019 23:08 WIB

Sri Mulyani. Indrawati. Instagram.com/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan ekspansi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ke luar negeri bisa menekan defisit neraca pembayaran dengan Aljazair. Wijaya Karya dipercaya membangun ribuan rumah di negara tersebut.

Baca: Sri Mulyani: AS dan Cina Melambat, Banjir Capital Inflow ke RI

"Kami berharap ini merupakan, salah satu bentuk misi untuk mengekspor jasa kontruksi ke negara-negara yang dianggap non-tradisional," kata Sri Mulyani saat acara penandatanganan kredit di Kantor LPEI, Prosperity Tower, SCBD (Sudirman Central Business District), Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2019.

Hari ini Wijaya Karya resmi memperoleh dana pembiayaan berupa Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia alias Indonesia Eximbank. Pembiayaan ini diberikan melalui skema National Interest Account (NIA). Dana itu untuk pembangunan proyek rumah bersubsidi di negara Aljazair, Afrika yang digarap oleh Wijaya Karya.

Sri Mulyani menilai penting kegiatan ekspor jasa ini karena Indonesia masih mencatatkan neraca pembayaran maupun perdagangan yang negatif dengan Aljazair. Sebabnya Aljazair adalah negara pengekspor minyak dan gas yang cukup penting di dunia, sedangkan Indonesia adalah negara pengimpor. "Sehingga dengan adanya kegiatan ekspor jasa ini akan bisa mengurangi defisit transaksi perdagangan Indonesia dengan Aljazair," ujar Sri Mulyani.

Saat ini, Wijaya Karya mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Aljazair untuk membangun 1.700 unit rumah bersubsidi di Baraki dan El-Harrach, di daerah Algier. Lalu ada juga 2.250 unit di Ain Defla dan Khemis Miliana, di wilayah Blida. Dua proyek inilah yang dibiayai dengan kredit senilai Rp 187,7 miliar.

Menurut Sri Mulyani, ekspor jasa yang dilakukan lewat Wijaya Karya ini juga merupakan salah satu bentuk pelaksanaan NIA. Ini merupakan suatu misi untuk melakukan peningkatan kapasitas dari perekonomian dan industri Indonesia untuk bisa menembus pasar internasional. Misi ini dilakukan melalui dukungan penuh dari LPEI, baik dari sektor manufaktur, maupun sektor jasa.

Direktur Eksekutif LPEI Shintya Rusli menyampaikan bahwa pemberian kredit ini merupakan sebuah fasilitas yang disediakan pemerintah melalui Kemenkeu, yang disebut fasilitas penugasan khusus ekspor. "Jadi dengan fasilitas ini, kami berusaha menjadi trigger untuk mengembangkan pasar di afrika yang merupakan pasar non-tradisional," ujarnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

1 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

18 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

21 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

21 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya