Tommy Soeharto Sebut Dana Desa Semestinya untuk Pertanian

Reporter

Antara

Senin, 25 Maret 2019 09:45 WIB

Wisatawan menikmati suasana Kampoeng Wisata BNI "Cafe Sawah" di Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jatim, 17 Desember 2017. Tempat wisata ini memanfaatkan potensi desa yang berada di daerah pegunungan, dengan pemandangan lahan pertanian. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ingin mengembalikan lagi kejayaan pertanian dan peternakan di Indonesia dengan menggunakan konsep ekonomi kerakyatan dan memaksimalkan dana desa yang disalurkan Pemerintah Pusat.

Baca juga: Priyo Budi Sebut Tommy Soeharto Kampanyekan Prabowo Secara Senyap

"Selama ini dana desa lebih kepada insfrastruktur dan ke depannya seharusnya difokuskan kepada revitalisasi pertanian dan peternakan karena negara kita ini adalah negara agraria," katanya saat bersilaturahmi dengan warga Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Minggu, 24 Maret 2019.

Ia pun sudah mempunyai konsep dengan menggandeng ahli pertanian dan peternakan serta metode ini telah berhasil. Seperti hasil produksi beras yang awalnya hanya 7 ton menjadi 10 ton setiap hektarenya, kemudian untuk peternakan dengan mempercepat pertumbuhan bobot sapi yang setiap harinya naik satu kilogram sehingga setepah usianya satu tahun bobotnya mencapai 365 kg.

Sebenarnya untuk peternakan dan pertanian yang sudah dijalankan oleh masyarakat tetapi sayangnya tidak dikelola secara terpadu. Maka dari itu, pihaknya akan menyiapkan tenaga ahli dan kader dari partai yang dipimpinnya untuk melakukan pembinaan secara terpadu kepada masyarakat khususnya peternak maupun petani.

Dalam pengembangannya tentunya sejalan dengan kearifan lokal setiap daerah sehingga bisa dilakukan lebih baik. Ia pun mencontohkan selama ini sapi diumbar atau dilepas begitu saja oleh peternak sehingga pertumbuhannya kurang baik.

Advertising
Advertising

Kunci kesuksesan dalam ternak sapi ini adalah di pakan dan pemeliharaan, sehingga pihaknya pun akan memberikan pelatihan meracik pakan sapi yang tidak hanya mengandalkan rerumputan saja, tetapi memanfaatkan jerami yang melalui proses fermentasi terlebih dahulu.

"Konsep peningkatan kualitas pertanian dan peternakan ini sudah diujicobakan dan berhasil. Jika seluruh peternak dan petani bisa seperti ini maka kami yakin tidak akan impor lagi khususnya daging sapi yang memang untuk persediaan nasional masih kurang," tambahnya.

Tommy Soeharto mengatakan dana desa yang dikucurkan pemerintah saat ini harus diubah konsepnya yang seharusnya untuk lebih kepada pemberdayaan masyarakat. Salah satunya bisa digunakan untuk simpan pinjam sehingga dananya tersebut berputar di desa.

Selain itu, sejak Reformasi hingga saat ini khusus bidang peternakan dan pertanian belum ada metode yang signifikan dalam mendongkrak produksi. Sebenarnya jika dikelola dengan baik apalagi didukung dengan sumber daya alam yang melimpah maka Indonesia tidak perlu lagi impor pangam bahkan malah bisa swasembada hingga ekspor.

ANTARA

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

15 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

4 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

7 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

11 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

14 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

16 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

16 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

18 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

27 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya