Driver Gojek dan Grab Ancam Demo, Berapa Tarif Ideal Ojek Online?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 20 Maret 2019 10:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan tarif ojek online (ojol) diharapkan ditetapkan maksimal Rp 2.000 per kilometer. Usul itu disampaikan lembaga Research Institute of Socio Economic Development (RISED) berdasarkan hasil penelitian mereka.
BACA: Penumpang Grab Dirampok Sopir, YLKI: Tak Ada Jaminan Keselamatan
Peneliti RISED Fitra Faisal menjelaskan 71 persen konsumen saat ini hanya mampu menghadapi kenaikan pengeluaran per hari kurang dari Rp 5.000. Oleh karena itu, kenaikan tarif maksimal Rp 2000/km dianggap masih sesuai dengan kemampuan ekonomi pengguna ojek online.
“Dengan jarak tempuh rata-rata konsumen 8,8 km per hari, berarti kenaikan tarif yang ideal maksimal Rp 600 per kilometer atau menjadi Rp 2.000 per kilometer,” kata Fitra dalam keterangan tertulis, Selasa, 19 Maret 2019.
Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan ketentuan baru mengenai ojek online yang mengatur empat hal yakni formulasi biaya jasa, keselamatan, pemberhentian sementara (suspend), dan kemitraan.
Saksikan Video: Youtuber Buat Goyang Ojol agar Ojek Online Tak Dipandang Rendah
Aturan mengenai ojek online tercantum di Peraturan Menteri Perhubungan No. 12/2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.
Akan tetapi, pemerintah belum menyelesaikan formulasi biaya jasa yang hendak diterapkan ke ojek online. Menurut Fitra, pemerintah harus memanfaatkan riset yang akurat dalam menyusun tarif ojek online.
RISED menyebutkan bahwa selama ini penyedia jasa ojek online sebenarnya telah menerapkan biaya jasa dinamis. Dengan mekanisme dinamis, tarif bisa menyesuaikan tergantung waktu, tempat, serta tinggi rendahnya permintaan dan penawaran.
“Disrupsi digital yang merupakan salah satu tantangan terbesar perekonomian bisa diberdayakan untuk melakukan sebuah lompatan kuantum untuk membentuk kemakmuran berlipat di masa depan,” ujar Fitra.
RISED sebelumnya sempat membuat survei yang melibatkan 2.001 responden pengguna ojol dari 17 provinsi. Hasilnya, 45,83 persenresponden menyatakan tarif ojek online sudah sesuai. Ada 28 persen responden lainnya mengaku bahwa tarif ojek online sudah dan sangat mahal.
Dari hasil survei RISED juga diketahui bahwa jarak tempuh rata-rata konsumen ojek online adalah 8,8 km/hari.