Sawit Dilarang Buat Biofuel, Indonesia Belum Bisa Gugat UE ke WTO

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Selasa, 19 Maret 2019 07:54 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution memberikan keterangan kepada wartawan usai melantik tiga pejabat baru BP Batam di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2019. Tempo/Dias Prasongko

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan Indonesia belum bisa mengajukan gugatan terhadap European Union's Delegation Act ke World Trade Organization (WHO). Lewat Delegation Act ini, negara-negara Uni Eropa berencana untuk melarang minyak kelapa sawit sebagai bahan baku biofuel.

BACA: Jika UE Larang Sawit untuk Biofuel, Apa Langkah Pemerintah?

Menurut Darmin, gugatan ke WTO baru bisa diajukan jika aturan tersebut benar-benar sudah disepakati oleh Parlemen Uni Eropa. "Kalau belum ada, nanti kita ditanya, apa yang mau digugat," kata dia usai Darmin dalam konferensi pers usai rapat koordinasi bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Kementerian Perdagangan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin, 18 Maret 2019.

Jika disetujui Parlemen Uni Eropa, larangan ini sebenarnya baru akan berlaku pada 2030. Lewat aturan ini, sawit tidak bisa menjadi bahan baku biofuel lantaran dianggap memiliki risiko tinggi dan berkontribusi pada deforestasi. Tapi Darmin menyebut bahwa yang dipersoalkan Indonesia bukanlah soal larangan itu, tapi justru sikap diskriminasi dari Uni Eropa. "Karena ini sejak awal memang diarahkan untuk kelapa sawit," kata Darmin.

Tapi jauh-jauh hari, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend sudah menegaskan bahwa Uni Eropa sama sekali tidak akan bertindak diskriminatif, terutama terhadap sawit Indonesia. Selama ini, standar perkebunan keberlanjutan juga diberlakukan pada sumber bahan biofuel lainnya sepert jagung, hingga kedelai. "Jadi tidak hanya sawit saja," ujar Vincent pada 15 Juni 2018.

Advertising
Advertising

BACA: Kebakaran Lahan di Riau Akibat Sawit? Darmin: Tak Usah Dikaitkan

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo, mengatakan, pihaknya masih mengkaji secara lebih dalam rancangan aturan dari Uni Eropa ini. Lalu, kementerian akan mencocokkannya dengan regulasi WTO. "Kami juga akan berjuang lewat perundingan EU-CEPA yang sedang berlangsung," ujar dia.

Wakil Ketua Umum III Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang mengatakan, sejumlah aspek dalam aturan Uni Eropa ini telah mendiskriminasi minyak sawit Indonesia. Isu deforestasi yang sering digaungkan Uni Eropa, kata dia, adalah sama buktinya. "Sejak 2018, penambahan lahan sawit hanya 700 ribu hektare, minyak kedelai 3 juta lebih, tapi justru minyak kedelai yang dianggap beresiko lebih rendah ketimbang sawit," ujarnya.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

4 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

5 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

5 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

6 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

6 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

6 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

7 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

7 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

7 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya