Nasib Boeing 737 Max 8, dari Ethiopia sampai Dilarang Terbang

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 15 Maret 2019 07:19 WIB

Pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 737 Max 8 yang terparkir di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, 13 Maret 2019. Garuda memesan 50 unit Boeing 737 Max 8 hingga 2024. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan akhirnya resmi melarang pesawat Boeing 737 Max 8 beroperasi secara permanen pada Kamis, 14 Maret 2019. Larangan itu diambil setelah otoritas penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) lebih dulu melarang pesawat jenis ini untuk terbang permanen.

Baca juga: Garuda Pastikan Pemesanan 49 Pesawat Boeing 737 Max 8 Batal

"Kami menetapkan larangan beroperasi bagi seluruh pesawat terbang B737-8 MAX yang dioperasikan oleh operator penerbangan Indonesia di wilayah ruang udara Republik Indonesia," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti dalam pesan pendeknya, Kamis sore.

Terbitnya larangan terbang permanen ini tak lepas dari kecelakaan Ethiopian Airlines pada Ahad, 10 Maret 2019. Berikut perjalanan Boeing 737 Max 8 sejak kecelakaan Ethiopian Airlines sampai akhirnya dilarang terbang permanen:

  • Ethiopian Airlines jatuh

Kecelakaan Ethiopian Airlines dengan nomor ET302 rute Addis Ababa, Ethiopia, menuju Nairobi, Kenya terjadi Ahad lalu. Sebanyak 149 penumpang dan 8 kru penerbangan dipastikan tidak selamat dari kecelakaan ini. Tpe peisawat yang digunakan adalah Boeing 737 Max 8, sama dengan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Teluk Karawang, 29 Oktober 2018.

  • Garuda Indonesia lakukan inspeksi
Advertising
Advertising

Di Tanah Air, Boeing 737 Max 8 ternyata tak hanya dimiliki oleh Lion Air, tapi juga Garuda Indonesia. Walhasil, Garuda Indonesia pun melakukan inspeksi. Hasilnya, pesawat dalam kondisi baik. “Hasilnya menunjukkan situasi yang baik alias no fault found,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara kepada Tempo, Ahad 10 Maret 2019 malam.

  • Cina tunda semua penerbangan Boeing 737 Max 8

Di saat yang bersamaan, negara-negara lain di dunia pun mengambil tindakan penting terkait pesawat jenis ini. Salah satunya Cina. Otoritas pengatur penerbangan sipil setempat memerintahkan maskapai untuk menangguhkan penerbangan semua pesawat jenis Boeing 737 Max 8 di hari yang sama dengan kecelakaan.

  • Indonesia melarang sementara

Kementerian Perhubungan mengambil langkah cepat usia kejadian kedua kalinya yang menimpa Boeing 737 Max 8 ini. Di hari kecelakaan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub melarang sementara pesawat tipe ini terbang di Indonesia. Larangan sementara ini diterbitkan sembari dilakukan pengecekan dan inspeksi oleh kementerian.

  • Pesawat Boeing 737 Max 8 lolos inspeksi

Inspeksi dilakukan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub. "Inspeksi dilakukan mulai kemarin, 12 Maret 2019," kata Direktur DKPPU Avirianto di kantor Kementerian Perhubungan pada Rabu, 13 Maret 2019.

Hasilnya, empat dari 11 unit pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dan Garuda Indonesia dinyatakan tidak bermasalah. Bahkan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun mengatakan pesawat bisa kembali terbang jika tak ditemukan masalah selama pengecekan.

  • FAA terbitkan larangan terbang permanen untuk Boeing 737 Max 8

Sehari kemudian, barulah pesawat ini benar-benar diputuskan untuk dilarang terbang. Sebab, pemberitahuan telah langsung disampaikan oleh FAA, otoritas penerbangan Amerika. Sedangkan, Boing 737 Max 8 juga merupakan produk dari Boeing yang berbasis di Amerika.

  • Inspeksi Boeing 737 Max 8 dihentikan

Sejalan dengan terbitnya larangan terbang permanen, Kemenhub pun menghentikan inspeksi yang masih dilakukan terhadap tujuh pesawat Boeing 737 Max 8 lainnya. "Kami tidak melanjutkan inspeksi. Untuk apa dilanjutkan? Kan tidak boleh terbang," ujar Direktur DKPPU Capt Avirianto saat dihubungi Tempo pada Kamis petang, 14 Maret 2019.

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

18 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

18 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

22 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

2 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

4 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya