Menteri Perindustrian: Keramik RI Berpeluang Masuk ke Australia

Reporter

Antara

Kamis, 14 Maret 2019 18:49 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong (kiri) dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat ditemui usia acara Indonesia Economic and Investment Outlook 2019 bersama Uni Eropa di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Februari 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meyebutkan keramik produksi Indonesia berpeluang masuk ke Australia setelah penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA).

Baca juga: 2030, Indonesia Butuh 17 Juta Pekerja Ekonomi Digital

"Ini kesempatan bagi Indonesia untuk memanfaatkan ini (IA-CEPA). Dulu produk atap, ubin, porselen dan bata (impor) dari Australia, sekarang saatnya reverse (berbalik), kita yang suplai ke sana, karena industri mereka sebagian besar juga sudah pindah ke Asia," kata Airlangga dalam pameran Keramika 2019 di Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019.

Ia menuturkan pasar Australia yang terbuka setelah kerja sama dengan Indonesia itu memungkinkan industri berkapasitas besar seperti keramik bisa mengambil peluang. "Keramik punya kapasitas sehingga kita dorong lebih dipercepat," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengakui industri keramik tidak akan menyia-nyiakan peluang ekspor ke Negeri Kangguru.

Edy menyebut Australia merupakan pasar baru baru industri keramik Indonesia lantaran selama ini pasokannya dipenuhi dari Malaysia dan Cina. "Tapi, secara geografis kita lebih dekat kan (dengan Australia). Ini jadi sasaran dan target anggota Asaki bahwa ada pasar baru yaitu Australia," tuturnya.

Edy menambahkan meski belum mengetahui secara rinci besar pangsa pasar keramik di Australia, ia yakin Indonesia mampu memasok keramik jenis granit yang menjadi kebutuhan utama di sana.

"Kita bisa pelajari dengan data konsumsi per kapitanya. Tapi, kami yakin dengan produksi kami, untuk keramik granit, yang merupakan kebutuhan Australia, kapasitas kita ini kurang lebih satu juta meter persegi untuk produksi granit," katanya.

Menurut Edy, dengan kapasitas sebesar itu, industri keramik yakin bisa masuk segmen granit di pasar Australia. "Secara volume memungkinkan buat kita untuk agresif ke Australia," katanya.

Baca juga berita Menteri Perindustrian lainnya di Tempo.co

ANTARA

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

14 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

17 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

8 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

9 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

9 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya