Luhut: RI Belum Akan Protes ke WTO Soal Regulasi Sawit

Rabu, 13 Maret 2019 09:38 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menguasai sekitar 15.600 hektar lahan tambang dan kelapa sawit di Kutai Kartanegara. Luhut juga merupakan inisiator tim Bravo-5. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyebutkan pemerintah belum berniat melancarkan aksi protes kepada Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO terkait regulasi yang tengah digodok oleh Uni Eropa soal sawit.

Baca: Luhut: Mau Pilih Prabowo atau Jokowi Suka-sukamu, Asal...

Kebijakan tentang perubahan arahan energi terbarukan (renewable energy directive II atau RED II) itu memuat upaya Parlemen Eropa menghapus komponen minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masuk sebagai bahan baku biofuel dalam bahan bakar nabati (BBN atau biofuel) dan cairan nabati (bioliquid).

Luhut mengatakan pemerintah akan lebih dulu merembuk persoalan ini dengan Uni Eropa ketimbang langsung melayangkan protes. “Kami akan negosiasi dulu dengan Uni Eropa. Kami akan lihat langkah demi langkah,” kata Luhut saat ditemui wartawan di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa petang, 13 Maret 2019.

Rancangan regulasi itu semula digaungkan UNI Eropa untuk menyoroti masifnya produsen-produsen sawit di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Uni Eropa menilai sawit berpotensi merusak lingkungan.

Advertising
Advertising

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Luhut mengatakan Uni Eropa tak seharusnya melabeli Indonesia dengan stigma tersebut. “Kalian jangan mengajari kami masalah lingkungan,” katanya.

Luhut mengatakan perkara sawit di Indonesia adalah persoalan yang melibatkan hajat hidup 17 juta masyarakat. Menurut dia, jutaan masyarakat itu menggantungkan hidupnya pada sawit. Ia lantas mengklaim, sawit telah berhasil menurunkan indeks rasio gini. Luhut juga menyebut, hal yang lebih kentara lagi ialah turunnya angka kemiskinan.

Dalam keterangan langsungnya, Luhut menuturkan bahwa penurunan angka kemiskinan tahun lalu menyentuh angka 0,39. Salah satu faktornya adalah ekspor sawit. Dalam kesempatan yang berbeda beberapa waktu lalu, Luhut mengatakan telah memperjuangkan nasib sawit Indonesia di Parlemen Uni Eropa.

Luhut berujar, negara-negara Eropa umumnya tidak tahu banyak tentang Indonesia. “Mereka tidak tahu saja, ini republik yang besar, it’s not a banana republic."

Luhut lantas menyentil Parlemen Eropa yang kerap menyinggung program Sustainable Development Goals (SDGs) alias pembangunan global berkelanjutan. Salah satu poin dari SDGs adalah menurunkan angka kemiskinan.

Di Indonesia, kata Luhut, sawit adalah salah satu penunjang pembangunan global berkelanjutan. Sebab, belasan juta lebih petani terlibat dalam industri ini. Saat itu, kata Luihut, tidak ada satu pun negara Eropa yang memberikan respons atas pernyataannya.

Baca: Luhut Sebut Alasan Jokowi Tak Beri Izin Ratusan Ribu Hektar Lahan

Sejatinya, protes terhadap sawit itu tak hanya muncul dari Uni Eropa. Dalam beberapa kali kesempatan, sejumlah organisasi lingkungan turut bersuara. Di antaranya organisasi Greenpeace.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

1 jam lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

6 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

9 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

23 jam lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

1 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

1 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya